Ilustrasi. (FOTO: ANTARA/Yudhi Mahatma)
Ilustrasi. (FOTO: ANTARA/Yudhi Mahatma)

Januari 2016, Adhi Karya Raih Kontrak Rp1,1 Triliun

Dian Ihsan Siregar • 11 Februari 2016 17:58
medcom.id, Jakarta: PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatat kontrak baru sebesar Rp1,1 triliun sepanjang 2016. Jumlah itu naik 472,91 persen dari posisi kontrak sebesar Rp192 miliar per Januari 2015.
 
"Perseroan meraih kontrak baru Rp1,1 triliun per Januari 2016, dari total tender yang mencapai Rp1,7 triliun," tutur Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permata, melalui keterangan tertulisnya, Kamis (11/2/2016).
 
Perolehan kontrak baru perusahaan pelat merah di sektor konstruksi ini banyak datang dari lini bisnis kontruksi yang mencapai 86,9 persen, sedangkan sisanya datang dari lini bisnis yang lain.

Berdasarkan segmentasi sumber dana, dia menuturkan, realisasi kontrak baru terdiri dari swasta/lainnya sebanyak 46,9 persen, BUMN tercatat 26,6 persen, sementara APBN atau APBD sebesar 26,5 persen.
 
"Pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari pekerjaan gedung sebanyak 67,1 persen, jalan dan jembatan 13,0 persen, sedangkan dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 19,9 persen," sebut Ki Syahgolang.
 
Adapun realisasi kontrak baru di Januari 2016 berasal dari proyek pembangunan Rusun Bojong sebesar Rp241,7 miliar di Bogor, Pekerjaan Struktur dan Arsitektur Pembangunan Fasilitas Produksi Gedung Pharma I dan Gedung Utility Pabrik PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) sebesar Rp136,5 miliar di Bandung, dan Pembangunan Takultas Tehnik UNHAS (JICA) dengan nilai Rp129 miliar di Makassar.
 
Tahun ini, Adhi Karya menyambut peluang peningkatan anggaran infrastruktur pemerintah. Keadaan itu membuat perseroan mencanangkan target perolehan kontrak baru Rp25,1 triliun di 2016. Di mana lini bisnis konstruksi ditargetkan memberikan kontribusi sebesar 75,1 persen, EPC 6,9 persen, Properti 8,6 persen, dan Manufaktur Precast sebesar 9,4 persen.
 
Sementara jika dilihat dari sumber dana, rencana perolehan kontrak baru ADHI terdiri atas APBN 27,9 persen, APBD 9,3 persen, BUMN atau BUMD 25,7 persen dan proyek swasta atau lainnya sebesar 37,1 persen. Sedangkan dari tipe pekerjaan, target perolehan kontrak baru tersebut berasal dari pekerjaan gedung 45,3 persen, jalan dan jembatan 21,3 persen, dermaga 4,9 persen, dan infrastruktur lainnya 28,5 persen.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan