Jakarta: Nilai tukar rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kompak tergelincir pada penutupan perdagangan Jumat sore atau akhir pekan. Keduanya berada di zona merah jika dibandingkan dengan pembukaan perdagangan pagi hari.
Mengutip Bloomberg, Jumat, 31 Januari 2020, nilai tukar rupiah berada di angka Rp13.655 per USD atau melemah 1,52 poin dibandingkan sebelumnya, yakni di kisaran Rp13.645 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.650 per USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), mata uang Garuda berada di level Rp16.622 per USD atau melemah dibandingkan sehari sebelumnya di level Rp136.52 per USD.
Sementara itu, IHSG ditutup anjlok atau turun 117,548 poin dari posisi 6.076 ke 5.940. Volume perdagangan tercatat mencapai Rp7,88 triliun dari 9,34 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Terdapat 115 saham menguat, 306 saham melemah, dan 111 saham stagnan.
Mengutip Bloomberg, Jumat, 31 Januari 2020, nilai tukar rupiah berada di angka Rp13.655 per USD atau melemah 1,52 poin dibandingkan sebelumnya, yakni di kisaran Rp13.645 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.650 per USD.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), mata uang Garuda berada di level Rp16.622 per USD atau melemah dibandingkan sehari sebelumnya di level Rp136.52 per USD.
Sementara itu, IHSG ditutup anjlok atau turun 117,548 poin dari posisi 6.076 ke 5.940. Volume perdagangan tercatat mencapai Rp7,88 triliun dari 9,34 miliar lembar saham yang diperdagangkan. Terdapat 115 saham menguat, 306 saham melemah, dan 111 saham stagnan.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan pelemahan masih akan berlanjut meskipun cenderung terbatas. Hal ini dipengaruhi oleh wabah virus korona yang membuat investor was-was.
"Investor masih terus was-was terhadap wabah korona virus," kata Dennies dalam riset hariannya, Jumat, 31 Januari 2020.
Investor pun disebut masih akan memantau berita mengenai perkembangan virus korona dan perdagangan di bursa Tiongkok. Termasuk menanti pengumuman data manufaktur Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News