Penandatanganan nota kesepahaman dengan Lippo Karawaci ini dalam rangka mengejar peluang bisnis di sektor layanan kesehatan di Indonesia beserta infrastrukturnya, termasuk investasi di farmasi, laboratorium, dan industri lainnya yang terkait dengan layanan kesehatan.
"Akuisisi saham Siloam oleh Marubeni berasal dari pemegang saham minoritas sehingga kepemilikan Lippo Karawaci di Siloam tetap tidak berubah," ujar Chief Executive Officer Lippo Karawaci John Riady dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 25 Februari 2020.
Kemitraan ini memvalidasi posisi Siloam sebagai pemimpin pasar dalam sektor layanan kesehatan yang paling menarik, terlayani, serta paling cepat berkembang secara global. Siloam didirikan pada 1996 dan merupakan operator rumah sakit swasta terbesar di Indonesia dengan lebih dari 13 ribu dokter dan perawat, 36 rumah sakit, dan 7.557 tempat tidur di seluruh Indonesia.
John menambahkan layanan kesehatan dan Siloam adalah bisnis inti perseroan sehingga pihaknya menyambut baik kemitraan dengan Marubeni.
"Kami senang dapat meningkatkan kehadiran kami di Indonesia dan berharap untuk kemitraan jangka panjang dengan Lippo dan Siloam. Kami sangat senang dapat berperan serta dalam menumbuhkan dan meningkatkan sektor layanan kesehatan di Indonesia," tambah Chief Operating Officer dari Divisi Bisnis Next Generation Marubeni Masayuki Omoto.
Marubeni adalah konglomerat bisnis perdagangan dan investasi yang terintegrasi dan terkemuka di Jepang. Pada April 2019, Marubeni mendirikan Divisi Pengembangan Bisnis Next Generation dengan misi mengejar model bisnis baru yang dapat memberikan solusi atas masalah-masalah sosial, dan meningkatkan nilai korporasi dalam jangka panjang menuju 2030.
Investasi di Siloam dan kemitraan strategis dengan LPKR merupakan landasan bagi ekspansi Marubeni ke dalam sektor layanan kesehatan dan infrastrukturnya di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News