Presiden Direktur Saratoga, Michael W.P. Soeryadjaya mengatakan, perusahaan melakukan beberapa langkah strategis untuk memaksimalkan setiap peluang dengan menjaga fundamental bisnis tetap berkelanjutan. Strategi investasi yang diterapkan oleh Saratoga juga telah terbukti mampu mempertahankan ketahanan model bisnis perusahaan meskipun perekonomian Indonesia sedang melambat.
"Saratoga sangat selektif dan cermat dalam menentukan investasi. Strategi ini telah membuat kinerja perusahaan positif di tengah-tengah iklim ekonomi yang dinamis dan menantang saat ini," ujar Michael dalam siaran persnya, Jumat (30/10/2015).
Laba kotor perseroan pun meningkat 44 persen, dari posisi Rp507 miliar di kuartal III-2014 menjadi Rp730 miliki di sepanjang sembilan bulan pertama tahun ini. Hingga sembilan bulan pertama tahun ini, Saratoga telah menjalankan beberapa inisiatif investasi dengan memperkuat tiga sektor inti Perusahaan. Ini diantaranya sumber daya alam, infrastruktur, dan konsumer.
Pada sektor pembangkit listrik, Saratoga telah mengakuisisi 16,67 persen saham di PT Batu Hitam Perkasa (BHP), pemegang lima persen saham di PT Paiton Energy. Investasi Saratoga di PT Paiton Energy sejalan dengan rencana pemerintah untuk membangun pembangkit listrik 35.000 megawatt (mw) di Indonesia selama lima tahun ke depan.
Selanjutnya di sektor sumber daya alam, Saratoga memanfaatkan peluang bagi perusahaan lokal untuk mengembangkan aset eksplorasi minyak dan gas tahap awal di Indonesia. Bersama dengan mitra usaha patungan Saratoga, PT Puncak Jaya Berlima, Saratoga telah mendirikan PT Agra Energi Indonesia, perusahaan yang melakukan proyek tahap awal dalam mengeksplorasi minyak dan gas. Saratoga memiliki 30 persen saham di perusahaan tersebut.
Sementara di bisnis batu bara dan energi, Adaro menunjukkan kinerja yang positif dengan mencatat laba sebesar USD119 juta selama semester I-2015, hal ini membuktikan bahwa model bisnis perusahaan tetap solid meskipun kondisi pasar batubara tetap sulit hingga saat ini.
Adapun di bisnis infrastruktur, PT Lintas Marga Sedaya (LMS) telah mengoperasikan jalan tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sepanjang 116,75 kilometer yang menghubungkan 5 kabupaten di Jawa Barat. Jalan tol tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap ekonomi lokal dan nasional, khususnya dengan pemangkasan biaya logistik karena mengurangi waktu perjalanan hingga dua jam dibandingkan dengan rute sebelumnya yakni jalur Pantura. Berdasarkan data kepolisian, pada musim mudik 2015 sekitar 70% pemudik dari daerah Jabodetabek memilih mengggunakan tol Cipali.
"Kami berkomitmen untuk melanjutkan pertumbuhan portofolio investasi dengan fokus dalam memperkuat fundamental perusahaan investasi kami. Kami tetap optimistis pada jangka menengah dan jangka panjang prospek perekonomian Indonesia dan melihat tantangan ekonomi saat ini merupakan kesempatan untuk lebih meningkatkan nilai investasi Saratoga," tutup Michael.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id