Bintang sebelumnya merupakan Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN Ahmad Bambang mengatakan ada tiga alasan mengapa RUPS memutuskan Bintang memimpin Hutama Karya.
“Ada tiga alasan kenapa Pak Bintang kami tugaskan di Hutama Karya. Satu, karena masa tugas di Wijaya Karya sudah habis. Kedua karena kinerja Pak Bintang bagus dan masih diperlukan. Ketiga, mengingat proyek infrastruktur sedang tinggi-tingginya, maka diperlukan (orang) yang pengalaman, kinerja bagus, leadership kuat, dan mature," kata Ahmad Bambang dalam keterangan persnya, Jakarta, Kamis, 26 April 2018.
Selain itu, Kementerian BUMN juga telah melakukan penyegaran di sejumlah BUMN konstruksi lainnya. Seperti menunjuk Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, Tumiyana menjadi Direktur Utama Wijaya Karya. Termasuk menunjuk I Gusti Ngurah Putra yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Hutama Karya menjadi Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk menggantikan M Choliq.
"Ini merupakan upaya mempercepat sinkronisasi HK sebagai pemegang konsesi Proyek Tol Trans Sumatera dengan Waskita Karya selaku kontraktor utamanya. Makanya Dirut Hutama Karya yang lama dipindah ke Waskita agar sekalian mempercepat," ujar dia.
Seperti diketahui, Waskita Karya saat ini tengah menyelesaikan tiga ruas tol di proyek Trans Sumatera. Ketiganya yakni, Kayu Agung-Palembang-Betung, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News