Direktur Utama Bukit Asam Ariviyan Arifin. (FOTO: Medcom.id/Annisa)
Direktur Utama Bukit Asam Ariviyan Arifin. (FOTO: Medcom.id/Annisa)

Antisipasi Perang Dagang, Bukit Asam Buka Pasar Baru

Annisa ayu artanti • 23 Juli 2018 15:53
Jakarta: PT Bukit Asam Tbk (PTBA) telah mengantisipasi dengan membuka pasar baru untuk ekspor batu bara baru selain India dan Tiongkok dalam menghadapi dampak dari perang dagang yang terjadi Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok.
 
"Tentunya kita antisipasi. Pasti dampaknya ada. Salah satu antisipasi kita buka pasar nontradisional," kata Direktur Utama Bukit Asam Ariviyan Arifin dalam pemaparan semester I-2018, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin, 23 Juli 2018.
 
Ariviyan mengakui sejauh ini negara tujuan ekspor batu bara terbesar adalah Tiongkok dan India. Masing-masing sebesar 18,3 persen dan 10 persen dari total penjualan.

Oleh karena itu, untuk meminimalisir dampak yang akan terjadi terhadap perang dagang, perusahaan tambang pelat merah itu membuka pasar nontradisional seperti Vietnam, Bangladesh, Filipina, dan Korea.
 
"Kalau tradisional kan ke India dan Tiongkok. Dengan adanya pasar baru dampak yang disampaikan bisa diantisipasi," jelas dia.
 
Di sisi lain mengenai pelemahan rupiah, Ariviyan juga menyinggung bahwa kondisi ini justru menguntungkan perseroan. Pasalnya, kinerja ekspor Bukit Asam sangat besar. Sebanyak 47 persen dari total produksi tahun ini diproyeksikan untuk dijual ke luar negeri.
 
Sementara itu, transaksi penjualan batu bara dalam negeri yaitu ke PLN juga dilakukan menggunakan dolar AS. Jadi pelemahan rupiah kali ini menguntungkan eksportir.
 
"Ya tentu (ada efek dari pelemahan rupiah) kan kita ekspor, dan USD ke PLN ya dampaknya positif. Pengeluaran USD kita itu kecil. Seperti pengamat katakan ya eksportir akan positif," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan