Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.
Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang. Foto: Medcom.id/Husen Miftahudin.

Transaksi Perdagangan BBJ Tembus 7,5 Juta Lot

Husen Miftahudin • 23 Desember 2019 18:03
Jakarta: PT Bursa Berjangka Jakarta atau BBJ (Jakarta Futures Exchange) mencatat total transaksi kontrak sebanyak 7,51 juta lot per 18 Desember 2019. Total volume perdagangan berjangka komoditas itu melebihi target yang ditetapkan perusahaan untuk tahun ini sebesar 6,42 juta lot.
 
"Selama 2019 performance kami bisa dikatakan cemerlang, namun belum secemerlang di 2011 lalu. Adapun pencapaian total transaksi kontrak kami per 18 Desember ini 17 persen lebih tinggi dari target yang ditetapkan," kata Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang di kantornya, The City Tower, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin, 23 Desember 2019.
 
Selain itu, lanjut Stephanus, kinerja perdagangan BBJ juga mengalami kenaikan sebesar 18 persen dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai sebanyak 6,36 juta lot. Kenaikan volume perdagangan ini berkat pertumbuhan signifikan pada kontrak bilateral Loco London.

Volume transaksi kontrak bilateral naik sebesar 20,14 persen menjadi 6,15 juta lot dari 5,11 juta lot di periode yang sama 2018. Adapun kontrak bilateral yang banyak diperdagangkan selama 2019 ini adalah Loco London sebesar 4,72 juta lot atau setara 76,78 persen dari keseluruhan kontrak bilateral.
 
Kemudian, kontrak Forex sebesar 747,46 ribu lot atau setara 12,15 persen. Lalu Index sebanyak 605,09 ribu lot (9,84 persen), Energy sebesar 74.488,1 (1,21 persen), dan Precious Metal sebesar 1.229,1 (0,02 persen).
 
Sementara, volume transaksi untuk kontrak multilateral tercatat sebanyak 1,36 juta lot. Raihan ini mengalami kenaikan sebanyak sembilan persen dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 1,26 juta lot.
 
"Selama 2019 ini kami sudah menggarap beberapa kontrak multilateral akan berkelanjutan di 2020. BBJ dan KBI (PT Kliring Berjangka Indonesia) di 2020 lagi menyusun beberapa rangkaian kerja terkait dengan palm oil based, kontrak-kontrak berbasis palm oil," ungkapnya.
 
Kontrak multilateral yang banyak diperdagangkan sepanjang 2019 adalah emas yang tercatat sebesar 622.412 lot atau 45,6 persen dari keseluruhan kontrak multilateral. Disusul oleh kontrak kopi sebesar 380.825 lot atau 27,9 persen, kontrak olein sebesar 323.538 lot atau 23,7 persen, dan kontrak kakao sebesar 37.797 lot atau 2,8 persen.
 
Menurut Stephanus, harga emas yang cukup fluktuatif sepanjang 2019 menjadi pendorong ramainya transaksi kontrak berjangka emas di BBJ. Begitupun dengan adanya revitalisasi kontrak olein 10 yang juga menyumbang transaksi cukup besar.
 
"Sementara demand kopi di pasar lokal yang semakin tinggi dan harga yang membaik dibanding tahun lalu menjadi pemicu pertumbuhan transaksi kopi di Bursa Berjangka Jakarta," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan