Manajemen ABM Investama akan menerbitkan global bond. (FOTO: dok ABMM)
Manajemen ABM Investama akan menerbitkan global bond. (FOTO: dok ABMM)

Ekspansi & Bayar Utang, ABM Investama Terbitkan Global Bond USD450 Juta

Ade Hapsari Lestarini • 07 Juli 2017 14:04
medcom.id, Jakarta: PT ABM Investama Tbk (ABMM) akan menerbitkan surat utang global (global bond) berdenominasi dolar AS dengan target sebanyak-banyaknya USD450 juta dengan jangka waktu lima tahun.
 
Adapun tujuan diterbitkannya global bond untuk melunasi pinjaman dari perbankan dan mendukung ekspansi perusahaan untuk memperkuat bisnis batu bara.
 
Direktur Utama ABMM Andi Djajanegara menjelaskan, sejalan dengan pemulihan harga batu bara di pasar global, pada tahun ini Perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi batu bara.

Oleh karena itu, tambah dia, untuk mendukung rencana tersebut, ABM akan mencari sumber pendanaan yang sesuai dengan strategi Perusahaan, sehingga pemulihan harga batu bara dapat memberikan dampak yang optimal terhadap kinerja perusahaan.
 
"Penerbitan obligasi dolar AS ini adalah bagian dari upaya ABM untuk memperbaiki struktur pendanaan dan memperoleh cadangan batubara tambahan. Dengan strategi ini, kami optimistis kinerja dan fundamental perseroan dalam jangka panjang akan bertambah solid," jelas Andi usai RUPSLB, seperti dikutip dalam siaran persnya, Jumat 7 Juli 2017.
 
Akuisisi Tambang Batu Bara
 
Direktur Keuangan ABM Investama Adrian Erlangga menambahkan, harga batu bara diperkirakan akan cenderung stabil dalam jangka menengah. Berdasarkan pengalaman operasional yang kuat, ABM berencana untuk menambah cadangan batu bara perusahaan melalui akuisisi tambang batu bara yang produktif.
 
Saat ini ABM memiliki dua lokasi pertambangan yaitu melalui PT Tunas Inti Abadi di Kalimantan Selatan dan PT Mifa Bersaudara dan PT Bara Energi Lestari yang beroperasi di Nangroe Aceh Darussalam.
 
Pada 2017, fokus ABM adalah untuk terus memperkuat balance sheet melalui pemangkasan utang serta meningkatkan sinergi diantara anak usaha serta utilisasi dan produktivitas aset.
 
"Dengan menekankan pada struktur permodalan yang lebih kuat serta operational excellence, ABM diharapkan akan memiliki kemampuan bertahan dalam menghadapi kondisi pasar komoditas batu bara yang volatile," jelas dia.
 
Dengan keunggulan secara sinergi operasional dan cadangan batubara yang memadai, ABM akan memiliki platform yang lebih kokoh serta kesiapan yang lebih baik lagi untuk bersaing dalam memenuhi permintaan pasar batu bara.
 
"Akuisisi tambang batu bara ini menjadi prioritas ABM untuk meningkatkan cadangan dan mendukung peningkatan produksi batu bara perusahaan. Dengan harga batu bara yang stabil dan efisiensi produksi yang berhasil dilakukan ABM sejak 2014, kami percaya kinerja perusahaan akan terus meningkat," tambah Adrian.
 
Sepanjang 2016, total produksi batu bara ABM mencapai 6 juta ton dan akan terus ditingkatkan hingga mencapai 14 juta ton di 2019. Produksi batu bara ABM akan dipasarkan ke Tiongkok, India dan memenuhi kebutuhan domestik untuk memasok pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang banyak dibangun pemerintah.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan