Tumbuhnya angka penjualan perseroan berkontribusi dari lima kelompok usaha strategisnya yakni grup produk konsumen bermerek (CBP), bogasari, agribisnis, distribusi, dan budidaya & pengolahan sayuran.
Grup CBP terdiri dari divisi mi instan, dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi & makanan khusus dan minuman mencatat pertumbuhan total nilai penjualan sebesar 23,8% yang utamanya didorong oleh kenaikan harga jual rata-rata serta penjualan dari divisi minuman.
"Total nilai penjualan grup Bogasari tumbuh 13% disebabkan oleh kenaikan volume penjualan dan harga jual rata-rata," tutur Direktur Utama INDF, Anthoni Salim, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (26/7/2014).
Selain itu, perseroan mencatat laba bruto naik 44,8% menjadi Rp9,36 triliun, marjin laba bruto meningkat jadi 27,5% dari 24%. Namun demikian, beban usaha perseroan melonjak 50% menjadi Rp4,39 triliun dari sebelumnya Rp2,93 triliun.
Sementara itu, marjin laba usaha menjadi 12,9% dari 10,9% pada periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun untuk laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik 34,4% menjadi Rp2,29 triliun dari Rp1,7 triliun.
Marjin laba bersih perseroan hanya naik sedikit menjadi 6,7% dari 6,3%. Dengan tidak memperhitungkan akun nonrecurring dan selisih kurs, core profit tumbuh 26,7% menjadi Rp2,25 triliun dari Rp1,77 triliun.
"Kinerja perusahaan secara organik juga bertumbuh dengan sehat, didorong oleh meningkatnya kinerja grup agribisnis secara signifikan," tambah dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News