Direktur Utama SMBR Jobi Triananda Hasjim. Medcom/Ilham Wibowo.
Direktur Utama SMBR Jobi Triananda Hasjim. Medcom/Ilham Wibowo.

Semen Baturaja Agresif Cari Tambang Kapur

Ilham wibowo • 21 Agustus 2019 19:53
Jakarta: PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) berencana menambah cadangan bahan baku semen hingga 40 tahun mendatang. Sejumlah lokasi di kawasan Pulau Sumatera saat ini telah memenuhi syarat izin usaha pertambangan (IUP).
 
Direktur Utama SMBR Jobi Triananda Hasjim mengatakan investasi sudah dikucurkan untuk mengembangkan produksi di fasilitas pabrik Baturaja II dengan luas lahan kurang lebih 460 hektare (ha). Kemudian IUP eksplorasi juga siap dilakukan di sejumlah titik yakni Sumatera Selatan, Lampung dan Jambi dengan total keseluruhan lahan potensial mencapai 9.300 ha.
 
"Agresif karena tanpa batu kapur tidak ada semen, ini terjadi di salah satu pabrik di Jatim yang pabriknya berhenti karena cadangan batu kapurnya habis, kami tidak mau itu terjadi dan kami memastikan cadangan supply," kata Jobi dalam paparan publik ekspos di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Rabu, 21 Agustus 2019.

SMBR saat ini juga tengah mengembangkan kapasitas semen curah untuk mengisi kebutuhan semen di wilayah Lampung Palembang dan Baturaja. Proses pengiriman saat ini 60 persen menggunakan fasilitas kereta api batu bara rangkaian panjang.
 
"Meskipun dalam tahap visibility study kami juga berencana dalam jangka menengah akan mengembangkan pabrik kami yang kelima yaitu Baturaja III di wilayah Jambi, kapasitas produksinya sekitar dua juta ton," paparnya.
 
Jobi optimistis penjualan semen yang saat ini masih lesu lantaran over supply akan berubah seiring kenaikan permintaan. Ketersediaan pasokan bahan baku semen, kata dia, perlu dipastikan ada untuk menjaga pertumbuhan kinerja perusahaan secara jangka panjang.
 
"Nanti equilibrium karena beberapa tahun lalu cari semen susah karena kelebihan demand, karena kelebihan demand lalu pabrik bangun dan begitu bangun over supply, gitu terus trennya," ungkapnya.
 
Dalam laporan kinerja Perseroan sampai dengan semester I tahun 2019, SMBR telah mencatatkan kenaikan volume penjualan dari 868.530 ton menjadi 883.622 ton atau naik 2 persen dari periode sebelumnya ditengah penurunan permintaan semen nasional yang masih terkoreksi sebesar 2,2 persen. Bahkan wilayah Sumbagsel yang menjadi pasar utama perseroan juga terkoreksi sebesar 13,4 persen dibandingkan 2018.
 
Perseroan juga telah meningkatkan pangsa pasar di wilayah Sumbagsel, yang merupakan basis pemasaran SMBR, sebesar 5 persen menjadi 35 persen dari periode sebelumnya. Bahkan pangsa pasar SMBR terbesar berada di Sumatera Selatan saat ini mencapai 64 persen atau naik 11 persen dari tahun sebelumnya, sementara di Lampung telah mencapai 24 persen dan Jambi mencapai 15 persen.
 
Jobi optimistis SMBR mampu meningkatkan penjualan semen pada Semester ll 2019 seiring dengan peningkatan volume penjualan di Bulan Juli 2019 mencapai 6 persen. Kontribusi peningkatan volume penjualan terbesar pada Juli 2019 disokong oleh kenaikan penjualan di Sumatera Selatan dan Jambi.
 
Pada semester l-2019, kinerja pendapatan Perseroan berhasil tumbuh enam persen menjadi Rp833,5 miliar dari Rp783,5 miliar di 2018. Begitu pula Iaba kotor Perseroan yang tumbuh 41 persen menjadi Rp 334,5 miliar dari Rp237,5 miliar di 2018 karena berbagai program efisiensi yang dilaksanakan sepanjang semester I-2019 sehingga Perseroan mampu menurunkan beban pokok penjualan sebesar sembilan persen.
 
Laba usaha perseroan pun berhasil dinaikan menjadi Rp92 miliar dari Rp89,7 miliar di 2018. Namun laba bersih Perseroan mengalami penurunan menjadi Rp7,5 miliar dari Rp24,1 miliar di 2018 karena meningkatnya beban keuangan dan pajak penghasilan.
 
Pada semester II-2019 Perseroan akan terus melakukan berbagai upaya untuk mendongkrak kinerja SMBR sepanjang tahun 2019 dengan konsisten menerapkan ‘Inisiatif Tiga Gajah' yang merupakan langkah strategis manajemen untuk melakukan efusiensi biaya melalui cement making centre dan penggunaan batu bara kalori rendah, peningkatan penjualan dan pangsa pasar dengan memperkuat saluran distribusi dan perluasan area pasar, serta perbaikan proses bisnis, kebijakan dan sistem untuk percepatan pengambilan keputusan yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan kinerja Perseroan kedepannya.
 
Saat ini, perseroan juga sedang mengembangkan berbagai lini bisnis baru untuk memperluas area pasar meliputi diversifikasi jenis produk semen yang ditawarkan dan mengembangkan bisnis dari hulu ke hilir melalui produk turunan semen hingga bisnis non semen Iainnya, baik berupa semen mortar, pembuatan bata ringan dan batching plant.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SAW)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan