Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper mengatakan adanya kabar bahwa Amerika Serikat (AS) akan membatasi investasi ke perusahaan Tiongkok membuat indeks hari ini diprediksi diperdagangkan di level support 6.130-6.149 dan resistance 6.192-6.216.
"IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal mengindikasikan tren pelemahan masih akan berlanjut," kata Dennies, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Selasa, 1 Oktober 2019, seraya menambahkan selain diprediksi pergerakan indeks masih tertekan karena faktor eksternal investor, juga akan mengantisipasi data inflasi yang akan segera dirilis.
Sementara itu, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, pada perdagangan selanjutnya bursa saham Tiongkok akan mengalami hari libur nasional. Investor akan memerhatikan data inflasi yang dirilis di Eropa dan data indeks kinerja manufaktur Amerika Serikat.
"Indeks akan mencoba menguat, tetapi tertahan di level rata-rata harga saham lima hari (MA5) yaitu pada support resistance 6.130-6.240," jelas Lanjar.
Beberapa saham yang bisa diperhatikan investor hari ini adalah saham PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT United Tractors Tbk (UNTR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News