"Dana itu akan digunakan untuk pembuatan 4 kapal survei berjenis geotin. Kapal tersebut akan menambahkan tiga kapal eksplorasi," kata Sekretaris Perusahaan Timah Agung Nugroho Soeratno ditemui di gedung Bursa Efek Indonesi (BEI), Jakarta, Kamis (23/4/2015).
Menurut Agung, perseroan terus menjalankan eksplorasi, meski harga timah sedang anjlok. Hal itu dilakukan demi menjaga potensi, jika potensi itu dibiarkan, maka perseroan akan mengalami kerugian.
"Sumber daya kami di laut mencapai 449.197 ton. Produksi di wilayah laut mencapai 21.112 ton, angka itu meningkat 6,92 persen, jika dibandingkan raihan tahun yang lalu 19.744 ton," tutur dia.
Sementara itu, Direktur Utama Timah Soekrisno turut andil bicara. Dia menegaskan, produksi di laut masih bisa ditingkatkan, jika pemerintah serius dalam penegakan hukum terhadap ilegal tambang yang ada di laut.
"Saya sudah minta Menko Maritim untuk memberantas illegal mining, tapi permintaan itu belum bisa dilakukan, karena itu dilakukan warga lokal," pungkas Soekrisno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News