Pantauan Metrotvnews.com, Selasa 3 Oktober 2017, pada debut perdananya saham BELL dibuka ke posisi Rp161 per saham atau naik 11 poin (7,33 persen). Harga tertinggi Rp234 per saham dan harga terendah Rp160 per saham. Volume perdagangan sebanyak 47.829 lot dengan frekuensi 94 kali yang menghasilkan transaksi nilai Rp779,25 juta.
Direktur Utama Trisula Textile Industries Karsongno Wongso Djaja memaparkan, dana hasil IPO sebesar Rp45 miliar, sebesar 71 persen akan digunakan untuk membeli mesin-mesin guna mendukung proses produksi Perseroan. Sedangkan sisanya 29 persen, dana akan dialokasikan untuk modal kerja guna mendukung operasional perusahaan.
"Fashion saat ini sangat cepat dan variatif. Kebutuhan uniform dari pemerintah dan swasta saat ini mendorong kebutuhan tekstil yang inovatif, sehingga membuat industri tekstil menjanjikan dan selalu berkembang," kata Karsongso, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Selasa 3 Oktober 2017.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya menambahkan, dengan status baru ini, diharapkan perseroan akan lebih transparan ke publik. Karena seperti diketahui, IPO merupakan sarana untuk menggalang dana publik agar perseroan dapat meningkatkan kinerjanya.
"Semoga yang kita lakukan hari ini diberi berkah. Sekali lagi selamat PT Trisula Textile Industries Tbk," ujar Alpino.
PT Trisula Textile Industries Tbk merupakan salah satu pilar dari usaha Grup Trisula Corporation. Ruang lingkup kegiatan usaha PT Trisula Textile Industries adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pakaian jadi (garmen), industri garmen, industri tekstil serta usaha terkait lainnya.
Sebelum penawaran umum perdana, saham PT Trisula Textile Industries dimiliki oleh PT Inti Nusa Damai sebesar 99,00 persen dan PT Trisula Insan Tiara sebesar 1 persen. Perseroan secara operasional didukung oleh 7 (tujuh) anak usaha langsung yakni PT Mido Indonesia, PT Cakra Kencana, PT Savana Lestari, PT Sinar Abadi Citranusa, PT Permata Busana Mas, PT Prima Moda Kreasindo, dan PT Tricitra Busana Mas.
Dalam langkah IPO, perseroan menggunakan laporan keuangan per 31 Maret 2017. Aset Trisula tercatat sebesar Rp414 miliar, naik 7 persen dari akhir tahun 2016 sebesar Rp387,98 miliar. Pendapatan perusahaan per 31 Maret 2017 mencapai Rp111,35 miliar, terbagi atas penjualan lokal Rp 104,36 miliar dan penjualan pasar ekspor sebesar Rp6,99 miliar.
Akhir 2016, penjualan lokal Trisula mencapai Rp381,52 miliar, sedangkan penjualan ekspor sebesar Rp34,64 miliar. Tahun 2016, pendapatan perseroan di-support paling besar dari bisnis polyester Rp255,07 miliar, sisanya dari bisnis uniform (seragam korporat) Rp130,62 miliar dan Rp30,47 miliar dari poly/rayon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News