Jakarta: PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk hari ini resmi bergabung di pasar modal dan menjadi emiten anyar ke-28 di tahun ini. Perseroan memperoleh kode ticker KRYA.
Dalam aksi Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) perseroan melepas 325 juta saham, setara dengan 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan dengan harga Rp125 per saham. Perseroan mempercayakan PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi dan penjamin emisi efek.
Selain itu, perseroan juga menerbitkan Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau ESA) sebanyak 1,625 juta atau 0,5 persen dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham, sebagai apresiasi bagi para karyawan atas produktivitas kerja dan motivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Lalu, secara bersamaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 162,5 juta atau 12,5 persen Waran seri I, yang akan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang ditawarkan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang dua saham yang ditawarkan berhak mendapatkan satu Waran seri I.
Berdasarkan pantauan Medcom.id, Senin, 25 Juli 2022, saham KRYA melesat saat listing perdana. Saham KRYA dibuka di level Rp125 per saham, kemudian pada saat dimulainya perdagangan saham tersebut melesat 34,4 persen ke level Rp168 per saham. Hingga pukul 9.58 saham KRYA sudah ditransaksikan sebanyak 45.135 kali dengan total volume 543,56 juta saham. Sehingga dana segara yang diperoleh untuk sementara ini sebesar Rp72,86 juta.
"Kami yakin dan percaya bahwa bisnis jasa konstruksi adalah suatu ikatan batin, bagaimana menjaga hubungan baik tersebut merupakan faktor positif yang membantu membangun brand positioning kami dengan para pelanggan maka dari itu di masa pandemi pun kami berhasil mencetak laba bersih yang membanggakan sehingga langkah perseroan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia menjadi pendorong kinerja dan mengenalkan brand positioning perseroan," kata Direktur Utama Bangun Karya Perkasa Jaya Dharmo Budiono.
Dharmo merinci, dari aksi IPO ini, perseroan akan menerima dana segar sebesar Rp40,62 miliar. Dana yang diperoleh tersebut seluruhnya dipakai untuk modal kerja, antara lain 45,1 persen untuk pembangunan gudang digital entitas anak dan sisanya sebesar 54,1 persen untuk biaya penyediaan bahan baku material, biaya pembelian perlengkapan kerja, biaya perawatan mesin beserta perangkat pendukungnya.
Dalam aksi Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) perseroan melepas 325 juta saham, setara dengan 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan dengan harga Rp125 per saham. Perseroan mempercayakan PT Indo Capital Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi dan penjamin emisi efek.
Selain itu, perseroan juga menerbitkan Alokasi Saham Karyawan (Employee Stock Allocation atau ESA) sebanyak 1,625 juta atau 0,5 persen dari jumlah saham yang dikeluarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham, sebagai apresiasi bagi para karyawan atas produktivitas kerja dan motivasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Lalu, secara bersamaan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 162,5 juta atau 12,5 persen Waran seri I, yang akan diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham yang ditawarkan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan. Setiap pemegang dua saham yang ditawarkan berhak mendapatkan satu Waran seri I.
Baca juga: Kemenparekraf dan BEI Dorong UMKM Tercatat di Bursa Efek |
Berdasarkan pantauan Medcom.id, Senin, 25 Juli 2022, saham KRYA melesat saat listing perdana. Saham KRYA dibuka di level Rp125 per saham, kemudian pada saat dimulainya perdagangan saham tersebut melesat 34,4 persen ke level Rp168 per saham. Hingga pukul 9.58 saham KRYA sudah ditransaksikan sebanyak 45.135 kali dengan total volume 543,56 juta saham. Sehingga dana segara yang diperoleh untuk sementara ini sebesar Rp72,86 juta.
"Kami yakin dan percaya bahwa bisnis jasa konstruksi adalah suatu ikatan batin, bagaimana menjaga hubungan baik tersebut merupakan faktor positif yang membantu membangun brand positioning kami dengan para pelanggan maka dari itu di masa pandemi pun kami berhasil mencetak laba bersih yang membanggakan sehingga langkah perseroan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia menjadi pendorong kinerja dan mengenalkan brand positioning perseroan," kata Direktur Utama Bangun Karya Perkasa Jaya Dharmo Budiono.
Dharmo merinci, dari aksi IPO ini, perseroan akan menerima dana segar sebesar Rp40,62 miliar. Dana yang diperoleh tersebut seluruhnya dipakai untuk modal kerja, antara lain 45,1 persen untuk pembangunan gudang digital entitas anak dan sisanya sebesar 54,1 persen untuk biaya penyediaan bahan baku material, biaya pembelian perlengkapan kerja, biaya perawatan mesin beserta perangkat pendukungnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id