Direktur Utama Adaro Garibaldi Thohir. (FOTO: MI/Fetry Wuryasti)
Direktur Utama Adaro Garibaldi Thohir. (FOTO: MI/Fetry Wuryasti)

Adaro Targetkan Tambang Kestrel Naik Usai Akuisisi

Annisa ayu artanti • 17 Juli 2018 11:33
Jakarta: PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menargetkan produksi tambang Kestrel yang terletak di negara bagian Queensland, Australia meningkat setelah proses akuisisi selesai.
 
"Ya harus, masa sudah diambil Adaro tidak ada perubahan," kata Direktur Utama Adaro Garibaldi Thohir ditemui usai acara 10th Anniversary of Adaro IPO, Jakarta, Senin malam, 16 Juli 2018.
 
Boy, sapaan akrabnya, menjelaskan untuk jangka menengah dan jangka panjang akan meningkatkan produksi coking coal hingga 10 juta ton. Seperti diketahui tambang Kestrel setiap tahunnya memproduksi sekitar 5,5 juta ton.

"Target kita medium long term ingin di angka 10 juta," ucap Boy.
 
Tak hanya itu, sebagai pemain terbesar bisnis coking coal, Adaro juga akan memaksimalkan produksi coking coal dalam negeri. Saat ini, kata Boy, produksi dalam negeri sekitar satu juta ton. Kedepannya akan ditingkatkan sampai tiga juta ton sejalan dengan kemajuan dan perkembangan infrastruktur.
 
"Yang di sini kan sekarang sejutaan, ke depannya inginnya satu juta sampai tiga jutaan lah," imbuh dia.
 
Seperti diketahui, Adaro berambisi untuk menjadi pemain utama coking coal. Saat ini Adaro tengah menunggu finalisasi dari rencana akuisisi tambang Kestrel yang juga memproduksi coking coal.
 
Melalui akuisisi tambang Kestrel itu, Adaro akan memenuhi target sebagai produsen batu bara coking coal terbesar kelima di dunia. Adapun cadangan tambang Kestrel yang bisa dipasarkan sekitar 146 juta ton dan sumber daya sebesar 241 juta ton.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan