Ilustrasi (MI/ROMMY PUJIANTO)
Ilustrasi (MI/ROMMY PUJIANTO)

Laba Bersih Kalbe Farma Capai Rp2,457 Miliar

Angga Bratadharma • 01 Mei 2019 11:27
Jakarta: PT Kalbe Farma Tbk dan entitas anak (Kalbe) mencatat laba bersih mencapai Rp2,457 miliar pada 2018. Angka itu tumbuh 2,2 persen dibandingkan dengan Rp2,404 miliar pada 2017. Pertumbuhan laba bersih terutama disebabkan oleh pertumbuhan penjualan dan pengendalian biaya pemasaran.
 
Sementara itu, penjualan bersih konsolidasi Kalbe mencapai Rp21,074 miliar di 2018. Pencapaian itu tumbuh 4,4 persen dibandingkan dengan perolehan Rp20,182 miliar pada periode yang sama 2017. Tidak ditampik, pertumbuhan bisnis melambat akibat beberapa faktor.
 
"Pertumbuhan kinerja dipengaruhi oleh kondisi global, di mana rupiah melemah karena kenaikan suku bunga AS," kata Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Kalbe Bernadus Karmin Winata, seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 1 Mei 2019.

Ia menambahkan seiring dengan adanya stabilitas nilai tukar rupiah sejak akhir 2018, diharapkan kedepannya kondisi ekonomi lebih stabil dan daya beli bisa lebih tinggi sehingga akan mendorong perbaikan kinerja Kalbe di masa-masa yang akan datang. Adapun pertumbuhan penjualan sepanjang 2018 didukung oleh Divisi Obat Resept Perseroan.
 
Divisi itu membukukan pertumbuhan penjualan 2,8 persen menjadi Rp 4.822 miliar, serta menyumbang 22,9 persen dari total penjualan bersih Kalbe di 2018. Divisi Produk Kesehatan meraih pertumbuhan penjualan 4,4 persen menjadi Rp3,569 miliar dengan kontribusi sebesar 16,9 persen terhadap total penjualan bersih Kalbe.
 
Penjualan bersih Divisi Nutrisi tercatat sebesar Rp6,308 miliar di 2018, tumbuh 3,4 persen dari pencapaian di tahun sebelumnya dan menyumbang 29,9 persen dari total penjualan bersih Kalbe. Sedangkan Divisi Distribusi & Logistik meraih peningkatan penjualan bersih 6,8 persen dari Rp5,970 miliar menjadi Rp6,375 miliar.
 
"Serta menyumbang 30,3 persen terhadap total penjualan bersih Kalbe," ucapnya.
 
Laba kotor tumbuh sebesar 0,36 persen mencapai Rp9,848 miliar. Rasio laba kotor terhadap penjualan mengalami penurunan menjadi 46,7 persen dari 48,6 persen pada tahun sebelumnya, terutama akibat pelemahan rupiah. Untuk mempertahankan marjin ke depan, Kalbe akan menggabungkan strategi pengelolaan portofolio produk dan program efisiensi operasional.
 
Rasio laba sebelum beban pajak penghasilan mencapai 15,7 persen, dan bertumbuh sebesar 2,0 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Kalbe akan terus mengelola efektivitas penjualan dan pemasaran, serta memonitor biaya-biaya operasional lainnya, untuk mempertahankan pertumbuhan laba operasional.
 
"Pada pertengahan 2018, Kalbe melakukan kenaikan harga sebesar 3-5 persen untuk beberapa jenis barang," jelasnya.
 
Dengan mempertimbangkan situasi makroekonomi serta kondisi kompetisi, Kalbe menargetkan pertumbuhan penjualan bersih di 2019 sebesar 6-8 persen dengan proyeksi pertumbuhan laba bersih pada kisaran yang sama. Target marjin laba operasional ditetapkan stabil.
 
"Kalbe juga mempersiapkan anggaran belanja modal sebesar Rp1,5 triliun-Rp2,0 triliun yang akan digunakan untuk perluasan kapasitas produksi dan distribusi. Rasio pembagian dividen ditingkatkan pada kisaran 45-55 persen dengan memperhatikan ketersediaan dana dan kebutuhan pendanaan internal," pungkasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan