"Kita sebesar 80 persen dana belanja modal untuk mining contracting dan pergantian alat. Kita akan banyak kirimkan ke sana," kata Sekretaris Perusahaan United Tractors Sarah Lubis, ditemui di Sahid Sudirman Center, Jakarta, Selasa malam 6 Juni 2017.
Tak hanya itu, diakui Sarah, dana belanja modal juga akan dialokasikan untuk peremajaan alat berat dan memberikan porsi dana untuk anak usaha yakni PT Acset Indonusa Tbk (ACST) sebesar USD10 juta. "Tapi yang pasti 20 persen kita untuk listing tambang yang ada, yang kita bangun infrastrukturnya. Lalu kita juga untuk Acset. Dananya untuk semua itu," papar Sarah.
Dana belanja modal didapatkan dari internal. Sebab, manajemen masih mempunyai dana yang maksimal untuk pendanaan belanja modal. Perseroan, lanjut Sarah, masih optimistis dengan kinerja sepanjang tahun ini. Hal itu mengacu pada bisnis di kuartal I-2017, di mana perusahaan mencetak penjualan sebesar Rp13,7 triliun, dengan tingkat laba yang mencapai Rp1,5 triliun.
Porsi penjualan pada tambang dan alat berat, Sarah mengaku, akan mengalami pertumbuhan yang baik hingga akhir 2017. Selain itu, porsi dari konstruksi juga akan tumbuh. "Yang lain tumbuh, alat berat tumbuh, sampai akhir tahun sama seperti di kuartal I-2017," terang Sarah.
Sebagai gambaran saja, laba bersih UNTR mencapai Rp1,5 triliun di tiga bulan pertama tahun ini, atau naik 105 persen dari porsi Rp730,51 miliar di akhir Maret 2016. Hal itu disebabkan oleh peningkatan volume bisnis pada mesin konstruksi, kontraktor penambangan, dan kegiatan pertambangan yang seluruhnya mendapatkan keuntungan dari peningkatan harga batu bara.
Pada segmen usaha mesin konstruksi, volume penjualan alat berat Komatsu mengalami peningkatan sebesar 70 persen menjadi 847 unit, di mana pendapatan dari suku cadang dan jasa perbaikan juga meningkat.
Sedangkan PT Pamapersada Nusantara atau PAMA, sebagai anak usaha UNTR di bidang kontraktor penambangan batu bara, mengalami peningkatan produksi batu bara sebesar dua persen menjadi 25 juta ton, sementara peningkatan kontrak pengupasan lapisan tanah (overburden removal) meningkat sebesar tiga persen menjadi 171 juta bank cubic metres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News