Marjin laba bersih turun menjadi 5,8 persen dari 9,2 persen terutama karena rugi selisih kurs yang belum terealisasi sebagai akibat melemahnya nilai tukar rupiah. Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit yang mencerminkan kinerja operasional tumbuh 11,6 persen menjadi Rp1,05 triliun dari Rp939,9 miliar.
"Memasuki tahun 2015, kondisi makro ekonomi domestik masih kurang kondusif. Di tengah kondisi pasar yang penuh tantangan dan nilai tukar rupiah yang masih terus terdepresiasi, kinerja operasional kami masih positif," kata Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Antoni Salim dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/4/2015).
Laba usaha perseroan tumbuh 9,5 persen menjadi Rp1,75 triliun, dari posisi Rp1,60 triliun di akhir Maret 2014. Marjin laba usaha meningkat jadi 11,6 persen dari 10,6 persen di kuartal I/2014.
Penjualan neto konsolidasi mencapai Rp15,02 triliun per Maret 2015. Angka itu sama dengan periode yang sama di 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News