Direktur Utama PP Properti Taufik Hidayat menjelaskan, rencana right issue tersebut adalah dengan menerbitkan sebanyak 7,33 miliar saham dengan posisi saham PPRO yang beredar saat ini sebesar 14,04 miliar saham. Dalam hal ini, pemegang saham telah menyetujui untuk perseroan melaksanakan right issue.
Saat ini, dari jumlah saham yang beredar sebanyak 14,04 miliar tercatat sebanyak 4,91 miliar lembar saham dimiliki oleh publik. Adapun right issue ini diharapkan bisa terserap dengan baik dan nantinya bisa berjalan sesuai harapan.
"Kami merencanakan rights issue dengan target dana sebesar Rp1,5 triliun yang akan digunakan untuk ekspansi dan penambahan belanja modal," kata Taufik, ditemui usai RUPSLB, di Kantor Pusat PTPP, Jakarta, Jumat (27/1/2017).
Selain meminta persertujuan rights issue, dalam RUPSLB itu perseroan meminta persetujuan untuk mengubah anggaran dasar perseroan dan persetujuan perubahan pengurus perseroan, dalam hal ini ada penambahan dua orang komisaris.
Dua orang komisaris yang diusulkan terdiri dari Lukman Hidayat dan Kelik Wirawan Wahyu Widodo. "Tadi dalam RUPSLB pemegang saham juga telah menyetujui penambahan komisaris," terang Taufik.
Tak hanya itu, lanjut Taufik, perseroan juga meminta persetujuan pemegang saham terkait rencana pemecahan nilai nominal saham (stock split). Stock split berguna mendorong likuiditas perdagangan saham perseroan di pasar modal.
"Dengan begitu stock split bisa memperkuat aksi right issue dengan mendorong harga saham perseroan ke harga wajar yang ditetapkan analis sebesar Rp1.420 per saham," kata Taufik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id