"Bursa optimistis bisa menambah 200 ribu (investor) di tahun ini, atau meningkat hampir 50 persen dari total investor sebesar 434 ribu di akhir 2015," jelas Direktur Pengembangan BEI Nicky Hogan, saat ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (17/6/2016).
Nicky menuturkan, jumlah investor belum lama ini tercatat mengalami peningkatan menjadi 450 ribu orang, dari raihan tahun lalu yang mencapai 434 ribu investor. Maka dari itu, target peningkatan investor akan tercapai dengan baik hingga akhir 2016.
Penambahan 200 ribu investor ini, ujar dia, berasal dari investor saham (equity), reksa dana, dan produk pasar modal yang lainnya. Namun, otoritas meyakini penambahan investor dari produk reksa dana jauh lebih besar peningkatannya, bila dibanding dengan penambahan investor di produk yang lainnya.
"Kita optimistis sampai akhir tahun (2016) minimal ada penambahan 200 ribu investor, itu dari equity, kan ada reksa dana dan lain-lain, mungkin lebih besar (reksa dana)," terang Nicky,
Sekedar informasi, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, jumlah investor saham mengalami kenaikan sebesar 19 persen dari 364.465 per akhir Desember 2014 menjadi 433.607 per 28 Desember 2015. Kenaikan tersebut merupakan kenaikan tertinggi sejak kewajiban penerapan kepemilikan Single Investor Identification (SID) diterapkan di pasar modal Indonesia pada 2012.
Direktur Utama KSEI, Margeret M. Tang menyampaikan, peningkatan jumlah investor tersebut merupakan hasil dari upaya yang telah dilakukan KSEI, dengan dukungan dan kerjasama yang baik dari OJK, BEI, KPEI, Perusahaan Efek, akademisi maupun Emiten. Karenannya, program kerja sama dengan Perusahaan Efek dan Emiten serta akademisi akan kembali digencarkan di tahun mendatang.
"Karena program seperti ini efektif menarik minat masyarakat untuk mengenal investasi di pasar modal. Program yang dijalankan mencakup pembukaan rekening Efek yang dilanjutkan dengan sesi edukasi, khususnya mengenai Fasilitas AKSes," ujar Margeret.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News