Ilustrasi -- ANTARAFOTO
Ilustrasi -- ANTARAFOTO

Pembangunan LRT I Adhi Karya Butuh Dana Rp10 Triliun

Dian Ihsan Siregar • 20 Maret 2015 23:36
medcom.id, Jakarta: PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengungkapkan, pengembangan proyek moda transportasi massal jenis Light Rail Transit (LRT) atau kereta ringan berbasis roda besi tidak lah sedikit. Sebab, pengerjaan LRT fase I dengan rute Cibubur-Cawang-Semanggi-Grogol perlu merogoh dana lebih dalam hingga Rp10 triliun.
 
Dalam mendukung pembiayaan rencana itu, perseroan akan menerbitkan saham baru (right issue). Saham dari hasil right issue itu akan diserap oleh pemerintah lewaat mekanisme penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp1,4 triliun.
 
Direktur Utama ADHI, Kiswodarmawan, mengatakan, langkah right issue itu bisa direalisasikan perseroan pada akhir semester satu tahun ini.

"Rencana right issue akhir semester I sudah bisa, tapi itu tergantung lagi dari peraturan pemerintah (PP) dalam mencairkan PMN dan izin dari OJK, langkah itu bisa cepat atau tidak," kata Kiswo, ketika ditemui usai RUPS tahunan perseroan di kantor pusat Adhi Karya, Jakarta, Jumat (20/3/2015).
 
Banyaknya dana yang mencapai Rp10 triliun, dia menyebutkan, perseroan hanya sanggup membiayai sebesar Rp3 triliun, sedangkan sisanya Rp7 triliun bisa didapatkan dari pinjaman perbankan. Selain membuat LRT, lanjut Kiswo, perseroan bakal membangun area properti di setiap stasiun LRT. Sehingga perseroan menginginkan tambahan dana dalam mendorong proyek LRT ini.
 
"Memang awal tahun pasti kita tanggung rugi. Maka kami inginkan kembangkan properti. Kita bisa kerja sama dengan yang punya tanah. Listnya ada, tapi saya tidak bisa sebutkan," sebutnya.
 
Pembangunan LRT ini akan lebih cepat, karena tidak perlu pembebasan lahan. Perseroan berencana pembangunan ini akan terselesaikan pada 2018. Sehingga banyak masyarakat yang merasakan.
 
"Setiap hari LRT akan mengangkut penumpang 360 ribu orang. Tarifnya Rp1.000 per kilometer (km), kalau Cibubur-Grogol bisa mencapai Rp15 ribu," tutup dia.
 
Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi memerintahkan Adhi Karya untuk membangun LRT. Sebab moda transportasi ini lebih fleksibel jika dibandingkan dengan Monorail atau MRT Lebar kereta LRT sekitar 2,8 meter dan kecepatan rata-rata 40 km per jam. Kereta LRT ini cocok dengan kondisi Jakarta yang memiliki gedung-gedung bertingkat. Sehingga lebih efektif dengan penumpang yang punya banyak tujuan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan