Ilustrasi. FOTO: MI/ATET DWI PRAMADIA
Ilustrasi. FOTO: MI/ATET DWI PRAMADIA

Akhir Pekan, Rupiah Pagi Gilas Dolar AS

Angga Bratadharma • 31 Januari 2020 08:41
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Jumat pagi atau di akhir pekan terpantau menguat dibandingkan dengan perdagangan sore di hari sebelumnya di posisi Rp13.656 per USD. Mata uang Garuda berhasil menyalip mata uang Paman Sam di tengah merebaknya virus korona dari Tiongkok.
 
Mengutip Bloomberg, Jumat, 31 Januari 2020, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka menanjak ke Rp13.645 per USD. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp13.645 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp13.445 per USD.
 
Sementara itu, kurs dolar AS jatuh pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB), di tengah berita ekonomi Amerika pada 2019 mencatat pertumbuhan tahunan paling lambat dalam tiga tahun, serta konsumsi pribadi melemah secara dramatis, mengakhiri reli permintaan mata uang safe-haven.

Indeks dolar AS telah naik 0,65 persen dalam dua minggu terakhir karena investor menjual aset-aset berisiko. Namun, ketakutan virus korona tetap ada, dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan epidemi tersebut sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
 
Pelarian investor dari risiko mengangkat yen Jepang 0,21 persen dan franc Swiss 0,36 persen, tetapi data ekonomi AS yang cukup suram menekan daya tarik safe-haven dolar. Indeks terakhir diperdagangkan turun 0,14 persen pada hari ini di 97,858.
 
Ekonomi Amerika gagal mencapai target pertumbuhan Pemerintah Trump sebesar tiga persen untuk tahun kedua berturut-turut karena kemerosotan dalam investasi bisnis semakin dalam di tengah-tengah ketegangan perdagangan yang merusak, lapor Departemen Perdagangan.
 
Pertumbuhan pembelanjaan konsumen, yang menyumbang dua pertiga aktivitas ekonomi AS, melambat ke laju 1,8 persen setelah naik pada tingkat 3,2 persen di kuartal ketiga. Pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) menjadi faktor penting dalam kebijakan Federal Reserve (Fed) dan ekspektasi penurunan suku bunga pada Maret naik dari 7,2 persen menjadi 17,7 persen.
 
Di sisi lain, saham-saham di Wall Street berbalik arah memangkas kerugian sebelumnya menjadi ditutup lebih tinggi pada Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Kondisi itu terjadi karena pasar rebound tajam menjelang akhir perdagangan setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus korona Tiongkok sebagai darurat global.
 
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 124,99 poin atau 0,43 persen menjadi 28.859,44 poin. Indeks S&P 500 bertambah 10,26 poin atau 0,31 persen menjadi 3.283,66 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir naik 23,77 poin atau 0,26 persen menjadi 9.298,93 poin.
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan