Kesemuanya membuat perdagangan bursa saham AS ditutup menguat pada perdagangan semalam. S&P 500 naik 0,51 persen, DJI naik 0,37 persen, dan Nasdaq melonjak 0,78 persen. Kinerja bursa saham AS yang menguat diharapkan dapat menjadi sentimen positif untuk mengerek pasar saham kawasan Benua Asia terutama Indonesia.
"Kami memperkirakan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir pekan ini berpotensi menguat melanjutkan window dressing (aksi beli asing)," sebut Samuel Research Team, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Jumat, 27 Desember 2019.
Adapun window dressing suatu kondisi pada saat harga saham akan cenderung menguat di bursa efek atau bursa saham. Dan kondisi ini biasanya terjadi pada akhir tahun.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat berakhir melesat signifikan pada Kamis waktu setempat (Jumat WIB), dengan Nasdaq menembus di atas angka 9.000 untuk pertama kalinya. Sejauh ini, disepakatinya kesepakatan dagang fase satu masih memberikan dampak positif terhadap pergerakan pasar saham.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik sebanyak 105,94 poin atau 0,37 persen menjadi 28.621,39. Sementara S&P 500 naik sebanyak 16,53 poin atau 0,51 persen menjadi 3.239,91. Indeks Komposit Nasdaq melonjak 69,51 poin atau 0,78 persen menjadi 9.022,39.
Tiga rata-rata indeks utama semua mencapai rekor tertinggi baru sepanjang masa selama sesi. Sebanyak 10 dari 11 sektor utama S&P 500 ditutup lebih tinggi, dengan diskresi konsumen naik 1,43 persen, melampaui sisanya. Perawatan kesehatan turun 0,12 persen, satu-satunya yang mengalami penurunan.
Saham Apple naik 1,98 persen, memimpin kenaikan di Dow Jones. Sementara saham Amazon melonjak sebanyak 4,45 persen setelah raksasa e-commerce mengatakan musim belanja liburan memecahkan semua rekor sebelumnya. Tidak ditampik, liburan kemarin memberikan dampak positif yang memicu pergerakan pasar saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News