Direktur Properti WIKA Gedung, Nur Al Fata mengatakan, Tamansari Urbano adalah apartemen pertama dan satu satunya yang terhubung dengan moda transportasi commuter line di Bekasi. Lokasinya sangat prima berjarak 150 meter dari stasiun Besar Bekasi. Apartemen ini berdiri di atas lahan seluas 9.460 m2, terdiri atas tiga tower apartemen.
"Tower pertama setinggi 24 lantai terdiri dari 500 unit apartemen. Unit yang ditawarkan adalah tipe studio dengan ukuran semigross 21.38 m2 dan tipe 2 bedroom dengan ukuran semi gross 37.5 m2," kata Nur Al Fata, dalam siaran persnya, Kamis (22/10/2015).
Menurutnya, Tamansari Urbano Apartment dikembangkan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di mana pengembangan hunian terhubung dengan area pusat pertumbuhan kota melalui layanan transportasi massal, dalam hal ini Commuter Line Jabodetabek. WIKA Gedung mempercayakan konsultan arsitektur ADL asal Singapore untuk menggagas dan mengembangkan konsep arsitekturnya.
Pada saat ini, sebut Nur, Tamansari Urbano sedang dipasarkan kepada para konsumen melalui penjualan Nomor Unit Pesanan (NUP). Dengan nominalnya masing-masing adalah sebesar 1 juta untuk unit studio dan 2 juta untuk unit 2 bedroom.
Saat launching yang ditargetkan pada akhir tahun tersebut, sekaligus dilakukan pemilihan unit konsumen yang telah membeli NUP sebelumnya. Tamansari Urbano akan dipasarkan dengan harga mulai dari Rp250 jutaan untuk studio dan Rp400 jutaan untuk unit 2 BR. Sampai saat ini untuk tower pertama telah terpesan hampir 40 persen.
Lanjut dia, mahal dan padatnya wilayah di Jakarta membuat kota penyangga seperti Bekasi kian berkembang dan menjadi pilihan hunian masyarakat urban. Salah satu indikatornya adalah tingginya jumlah komuter yang memiliki rutinitas bolak-balik Jakarta-Bekasi.
"Setiap harinya hampir 30ribu orang komuter yang menggunakan jasa Commuter Line Bekasi dan merupakan jumlah tertinggi ketiga setelah stasiun Bogor dan Tanah Abang. Sekitar 80 persen adalah golongan produktif yang bekerja di berbagi sektor usaha. WIKA Gedung menangkap peluang ini untuk mengembangkan properti berbasis moda transportasi massal," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News