Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengatakan, dari hasil penawaran awal PUB III tahap VIII tersebut minat investor untuk berinvestasi pada surat utang SMF terlihat cukup tinggi. Hal ini terlihat dari adanya kelebihan permintaan atau oversubscribed.
"Meski demikian, mengingat plafon untuk penerbitan kali ini sudah habis maka SMF hanya dapat menyerap sebesar Rp1,677 triliun," kata Ananta, ketika ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Jumat 3 Maret 2017.
Adapun obligasi yang diterbitkan, lanjut Ananta, terdiri dari dua seri yaitu Seri A dengan jumlah obligasi yang ditawarkan sebesar Rp677 miliar dengan tingkat bunga tetap 7,5 persen per tahun dan berjangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi.
Sedangkan untuk Seri B jumlah obligasi yang ditawarkan sebesar Rp1 triliun dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,4 persen per tahun. Obligasi tersebut memiliki jangka waktu tiga tahun sejak tanggal emisi.
Pembayaran bunga pertama dilakukan pada 2 Juni 2017, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing pada 12 Maret 2018 untuk seri A dan 2 Maret 2020 untuk seri B.
"Dana yang diperoleh dari obligasi setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada penyalur KUR. Obligasi ini diberi rating idAAA dari Pefindo," jelas Ananta, seraya menambahkan bahwa dari total sebesar Rp6 triliun, telah direalisasikan plafon atas penerbitan PUB III sehingga seluruh plafon atas PUB III tersebut habis terpakai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News