Demikian seperti disampaikan Corporate Secretary Bukit Asam, Joko Pramono, dalam laporannya di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (16/4/2015).
Anak usaha perseroan dipersiapkan sebagai grup bisnis yang menunjang pengembangan PTBA di antaranya meliputi usaha di bidang pengembangan PLTU, kontraktor engineering procurement construction (EPC).
"Kemudian juga untuk mengembangkan kontraktor pengoperasian dan pemeliharaan (operation and maintanance). Juga termasuk pengolahan hasil pertambangan, industri kimia, dan barang-barang dari bahan kimia seperti pengolahan, pembuatan, dan pemrosesan bahan kimia," bebernya.
Pembentukan BEI sebagai grup bisnis, membuat perseroan dapat mengembangkan masing-masing peluang bisnis secara fokus dan profesional di setiap peluang bisnis.
Dengan demikian, keberadaan anak usaha dan perusahaan afiliasi dapat memberikan peranan strategis untuk mendukung kinerja perseroan sebagai holding company.
Pendirian anak usaha ini merupakan entitas anak dengan kepemilikan 99,01 persen dengan nilai penyertaan sebesar Rp10 miliar. Adapun modal dasar anak usaha ini mencapai Rp40,4 miliar setara 40.400 lembar saham.
Modal ditempatkan dan disetor penuh anak usaha oleh Bukit Asam dengan jumlah saham sebesar 10.000 sebanyak Rp10 miliar, serta Yayasan Keluarga Besar Bukit Asam sebesar 100 lembar saham atau Rp100 juta.
Sementara untuk jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 10.100 saham senilai Rp10,1 miliar. Serta saham dalam portepel sebanyak 30.300 atau setara Rp30,3 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News