"Kami anggarkan capex Rp50 miliar di tahun ini guna membeli mesin, agar kinerja penjualan naik 10 persen di tahun ini menjadi Rp1,64 triliun," ujar Direktur Utama Bukaka Teknik Utama, Irsal Kamarudin ketika ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (29/6/2015).
Dia menuturkan, pembangunan pabrik pengolahan feronikel (smelter) yang akan beroperasi di 2017 diakuinya tidak mendorong pendapatan tahun ini. Namun demikian, pada dua tahun mendatang pendapatan perseroan akan terbantu oleh smelter tersebut.
Di tempat yang sama, Direktur Keuangan Bukaka Teknik Utama Sofiah Balfas menegaskan, perseroan belum bisa menjelaskan kinerja secara detail di semester I-2015. Namun, pihaknya mengakui kondisi sekarang berdampak bagi kinerja keuangan dan bisnisnya di tahun ini.
Pada 2017, adanya smelter tersebut pendapatan perseroan bakal meningkat ke posisi Rp2 triliun. Dia juga menargetkan laba bersih bisa tumbuh 10 persen. "Untuk tahun ini marjin laba bersih kami upayakan 11 persen. Di 2017 pendapatan perseroan sudah mencapai Rp2 triliun," tukasnya.
Sepanjang 2014, Bukaka Teknik Utama meraup pendapatan sebesar Rp1,42 triliun sepanjang 2014, atau naik 6,9 persen dari 2013. Dari jumlah pendapatan tersebut, perseroan mampu meraup laba bersih sebesar Rp98,29 miliar, meningkat 20,5 persen dari 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
