Direktur Utama Bank DKI, Kresno Sediarsi mengungkapkan, peningkatan kinerja laba ini didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih yang tumbuh 25,98 persen (YoY) dari Rp1,02 triliun per Juni 2015 menjadi Rp1,28 triliun per Juni 2016.
Sedangkan pendapatan operasional selain bunga juga meningkat sebesar 89,91 persen dari Rp109,30 miliar per Juni 2015 menjadi Rp207,42 miliar per Juni 2016. "Peningkatan pendapatan operasional selain bunga, utamanya didorong oleh pendapatan surat berharga sebesar Rp56,57 miliar," jelas Kresno, dalam siaran persnya, Jumat (29/7/2016).
Per Juni 2016, total aset Bank DKI tercatat sebesar Rp38,83 triliun dengan penyaluran kredit sebesar Rp24,68 triliun, dan dana pihak ketiga sebesar Rp27,56 triliun. Komposisi dana pihak ketiga Bank DKI per Juni 2016 terdiri dari giro sebesar Rp7,87 triliun, tabungan Rp6,21 triliun, dan deposito sebesar Rp13,48.
"Komposisi ini menunjukkan rasio CASA Bank DKI mencapai 51,08 persen, sedikit membaik dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang berkisar di 48,38 persen," ungkap Kresno.
Perbaikan kinerja keuangan ini mendorong perbaikan pada sejumlah rasio keuangan. Seperti NPL Net yang membaik dari sebelumnya 4,27 persen per Juni 2015 menjadi 3,76 persen per Juni 2016. ROA meningkat dari 0,78 persen per Juni 2015 menjadi 2,33 persen per Juni 2016 dan ROE meningkat dari 4,46 persen per Juni 2015 menjadi 14,20 persen per Juni 2016.
Kemudian posisi rasio LDR Bank DKI tercatat meningkat dari 82,03 persen per Juni 2015 menjadi 89,56 persen per Juni 2016. Rasio BOPO tercatat membaik dari 92,96 persen per Juni 2015 menjadi 79,25 persen per Juni 2016.
Bank DKI terus melakukan peningkatan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang menyebabkan coverage ratio Bank DKI mengalami kenaikan dari 47,10 persen per Juni 2015 menjadi 63,97 persen per per Juni 2016. "Hal ini dilakukan Bank DKI agar sesuai dengan best practice," kata Kresno.
Kresno pun menambahkan pencapaian kinerja keuangan Bank DKI yang mulai membaik ini, membuat dirinya optimistis tren perolehan laba bersih dapat dipertahankan sampai akhir 2016. Selain itu, untuk memperbaiki struktur pendanaan, Bank DKI juga telah melakukan Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Bank DKI tahap pertama pada Juni 2016 kemarin sebesar Rp1 triliun dari total Rp2,5 triliun yang diterbitkan secara bertahap dalam periode dua tahun ke depan.
"Manajemen yakin Bank DKI telah mulai mengarah pada pertumbuhan yang lebih sehat," tutup Kresno.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id