Mengutip Bloomberg, Kamis, 5 September 2019, nilai tukar rupiah pada perdagangan pagi dibuka tertekan ke Rp14.160 per USD. Pagi ini nilai tukar rupiah bergerak di kisaran Rp14.153 hingga Rp14.160 per USD. Sedangkan menurut Yahoo Finance, nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 13.943 per USD.
Sementara itu, kurs dolar Amerika Serikat jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Sementara pound Inggris terangkat oleh rancangan undang-undang untuk mencegah Brexit tanpa kesepakatan pada akhir Oktober, meredakan kekhawatiran pasar atas keadaan ekonomi Inggris di masa depan.
Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,55 persen menjadi 98,4505 pada akhir perdagangan. Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1032 dari USD1,0966 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,2212 dari USD1,2085 pada sesi sebelumnya.
Dolar Australia naik menjadi USD0,6798 dibandingkan dengan USD0,6760. Dolar AS dibeli 106,40 yen Jepang, lebih tinggi dibandingkan dengan 105,99 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9802 franc Swiss dibandingkan dengan 0,9874 franc Swiss, dan turun menjadi 1,3219 dolar Kanada dibandingkan dengan 1,3326 dolar Kanada.
Di sisi lain, Dewan Perwakilan Inggris mengesahkan RUU Brexit dalam pembacaan akhir dengan 327 suara berbanding 299, yang berarti pemerintah harus memperpanjang batas waktu Brexit melebihi 31 Oktober, jika kesepakatan tidak dapat dicapai dengan Uni Eropa saat itu.
Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, yang bersumpah untuk membawa negaranya keluar dari Uni Eropa pada 31 Oktober dengan atau tanpa kesepakatan, meminta anggota parlemen untuk mendukung rencananya mengadakan pemilihan umum awal pada 15 Oktober.
Sementara itu, dolar AS juga tertekan oleh kekhawatiran kinerja ekonomi, setelah ukuran manufaktur AS dari lembaga riset swasta Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan sektor ini mengalami kontraksi pada Agustus.
Indeks Pembelian Manajer (PMI) sektor manufaktur AS pada Agustus tercatat 49,1 persen, turun 2,1 poin persentase dari angka Juli, menurut Manufacturing ISM Report On Business yang dirilis pada Selasa, 3 September 2019.
Pasar saham Amerika Serikat (AS) ditutup lebih tinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat (Kamis WIB), memangkas kerugian dari sesi sebelumnya karena investor mencerna buku laporan terbaru yang dirilis oleh bank sentral AS. Adapun arah pandang the Fed menjadi salah satu fokus bagi investor melihat kondisi ekonomi ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News