Bloomberg Selasa 16 Mei 2017 mencatat, mata uang Garuda ini menguat sebanyak tiga poin atau 0,02 persen dengan berada pada Rp13.300 per USD.
Sementara Yahoo Finance melansir mata uang rupiah stagnan dengan berada pada Rp13.301 per USD. Bank Indonesia (BI) merilis mata uang rupiah berada pada Rp13.298 atau menguat sebanyak 21 poin.
Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan masih adanya imbas kenaikan harga minyak mentah dunia dan berdampak pada sejumlah harga komoditas.
Hal itu membuat mata uang negeri Paman Sam kembali melemah di perdagangan hari kemarin. Pada akhirnya, gerak rupiah mampu kembali menguat.
Dari sisi lain, Reza menyebutkan, adanya pemberitaan positif dari naiknya surplus neraca perdagangan Indonesia di April juga tidak mematahkan penguatan rupiah di zona hijau.
"Adapula pernyataan BI bahwa sistem perbankan tidak terkena virus ransomware yang bisa mengganggu aktivitas perbankan turut menguatkan nilai tukar rupiah," pungkas Reza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News