"Dana yang diperoleh dari penerbitan saham baru akan dialokasikan untuk memacu pertumbuhan portofolio BIRD," ujar Direktur Utama BIRD, Purnomo Prawiro, dalam siaran persnya, Rabu (5/11/2014).
Adapun dana yang diperoleh dari IPO tersebut, sebanyak 53,04 persen akan digunakan untuk melunasi pinjaman. Sedangkan 46,96 persen akan digunakan untuk membiayai belanja modal perseroan dan entitas anak.
Menilik dari aspek keuangan, perseroan menunjukkan kinerja positif dan tercermin dari pendapatan bersih Blue Bird yang meningkat menjadi Rp3,921 miliar per 31 Desember 2013, dari Rp2,564 miliar per 31 Desember 2011 dengan Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 23,7 persen.
"Dengan kinerja yang positif, prospek industri yang menjanjikan dan ditambah dengan dukungan dari berbagai pihak selama proses perseroan menjadi perusahaan terbuka. Kami percaya Blue Bird akan terus mampu memberikan layanan yang terbaik khususnya terkait penyediaan sarana transportasi untuk masyarakat Indonesia," terang Purnomo.
Perusahaan jasa transportasi yang bergerak di bidang transportasi penumpang dan jasa pengangkutan darat ini melepas 376.500.000 lembar saham atau sebesar 15 persen dari modal.
Harga per lembar saham yang ditawarkan adalah Rp6.500. Pencatatan ini dilakukan setelah Blue Bird mendapatkan surat pernyataan efektif untuk melakukan IPO dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 29 Oktober 2014.
Sekadar informasi, pada pencatatan saham pagi ini, saham BIRD dibuka di harga Rp6.900. Saham perseroan sempat menyentuh level tertinggi di Rp8.175. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek Blue Bird adalah PT Danareksa Sekuritas, PT Credit Suisse Securities Indonesia, dan PT UBS Securities.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id