"Enam reksa dana tahun ini dan sudah dilakukan proses seleksi. Tinggal menunggu keluar izin dari Otoritas Jasa Keuangan dan waktu yang tepat," ujar Senior Vice President Wealth Management Bank Mandiri, Myland, usai penandatangan kerja sama penjualan BSDO dengan Batavia di Jakarta, Senin (19/5/2014).
Myland mengungkapkan, reksa dana itu terdiri dari lima reksa dana saham dan satu reksa dana pendapatan tetap. Selain Batavia, manajer investasi yang akan digandeng ialah Dana Reksa. Sementara sisanya ia belum bisa menyebutkan.
Melalui penambahan produk reksa dana, kata Myland, Mandiri ingin memberikan penawaran investasi yang bervariasi kepada nasabah. Sebab, prospeknya cukup menjanjikan. Portofolio investasi nasabah sudah mulai menyebar ke asset under management (AUM), tidak hanya dana pihak ketiga (DPK).
"Prospeknya menjanjikan. Masyarakat kelas menengah bertumbuh dan mereka membutuhkan investasi yang beragam untuk mengembangkan kekayaan. Untuk memenuhi kebutuhan nasabah kita mengambil strategi supermarket fund," kata Myland.
Sampai saat ini, kata Myland, Mandiri memiliki 100 produk reksa dana. Sebanyak 46 produk berkatagori open ended yang terdiri dari 4 reksa dana pasar uang, 13 reksa dana pendapatan tetap, 12 reksa dana campuran, 16 reksa dana saham, dan 1 reksa dana indeks.
"Dari 2.000 kantor cabang sebanyak 832 cabang sebagai penjual reksa dana. Ini akan dikembangkan lagi karena perkembangan investor individual merupakan tantangan bersama dari pelaku industri," kata Myland.
Hingga kuartal I-2014 jumlah dana kelolaan wealth management sebesar Rp117 triliun. Hingga akhir tahun pertumbuhannya disasar mencapai 15 persen-20 persen. "Kondisinya perkembangan di asset under management. Orang kaya sudah melek investasi," tuturnya.
Serupa Bank Mandiri, Batavia berusaha menyasar investor ritel. Salah satunya melalui kerja sama penjualan produk reksa dana saham BSDO dengan Bank Mandiri. Sejatinya, kerja sama dengan bank pelat merah sudah berlangsung sejak Juli 2006 dan sudah ada empat produk reksa dana, termasuk BSDO.
"Kerja sama ini merupakan salah satu strategi kami untuk memperluas target pasar produk reksa dana dan saham BDSO dari yang sebelumnya lebih banyak ditawarkan kepada direct client yang hampir seluruhnya institusi. Sekarang juga kepada investor ritel lewat agen penjual, seperti Bank Mandiri," ujar Presiden Direktur PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen Lilis Setiadi.
BSDO merupakan reksa dana saham yang fokus pada saham-saham berkapitalisasi pasar menengah dan kecil yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kinerja BSDO dari akhir 2013 sampai dengan 8 Mei 2014 sebesar 16,21 persen, sedangkan kinerja IHSG sebagai tolak ukurnya sebesar 13,73 persen.
Lilis mengungkapkan, perluasan jaringan pemasaran BSDO saat ini dirasa tepat, mengingat semakin meningkatkan kesadaran dan kebutuhan para nasabah terhadap investasi, khususnya di produk reksa dana saham.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan, reksa dana saham merupakan jenis reksa dana yang paling digemari, baik dari perorangan maupun institusi. Itu tercermin dari peningkatan total dana keloaan yang cukup besar, dari Rp79 triliun di akhir 2013 menjadi Rp87 triliun di akhir April 2014.
Dalam empat bulan terakhir peningkatannya sebesar 10,12 persen. Dari total dana kelolaan industri reksa dana per akhir April 2014 yang sebesar Rp200 triliun, pangsa pasar reksa dana saham merupakan yang terbesar, 43,64 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News