"Raihan kinerja laba yang diraih tahun ini akan digenjot dengan pengembangan jaringan distribusi seluruh Indonesia," kata Direktur Keuangan Kimia Farma Farida Astuti ketika ditemui usai RUPS tahunan perseroan di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (8/4/2015).
Selain laba yang meningkat di tahun ini, dia menguraikan, perseroan juga meningkatkan penjualan hingga Rp5,4 triliun, atau naik dari posisi penjualan Rp4,5 triliuun di tahun lalu
Agar raihan laba dan penjualan perseroan bisa diraih pada tahun ini, perseroan akan mengembangkan usaha, seperti penambahan apotik dan klinik di seluruh Indonesia.
Pada tahun ini sendiri, demi mengembangkan usaha Kimia Farma bakal menganggarkan dana belanja pada tahun ini akan mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp590 miliar di tahun ini.
"Dana capex tahun ini mencapai Rp590 miliar, dengan realisasi capex tahun lalu sudah mencapai 75,49 persen," kata Farida.
Dana capex perseroan akan dialokasikan untuk pengembangan bisnis di tahun ini, seperti investasi fasilitas manufaktur produksi, pembangunan fasilitas NaCI garam farmasi, investasi portofolio produk baru, investasi produk bioteknologi, investasi pembangunan fasilitas rapid test, investasi pembangunan fasilitas infus, investasi pabrik bahan baku garam farmasetis, dan pembukaan outlet baru.
"Untuk beberapa pengembangan bisnis kami. Seperti pembangunan apotik kami akan bangun 100 apotik tahun ini. Klinik juga bangun 100 tahun ini," ungkapnya.
Dari total dana capex, menurut dia, perseroan akan gunakan sebesar 20 persern untuk pembukaan outlet baru seperti klinik dan apotik perseroan. Adapun dana capex, dia menegaskan, perseroan bakal mendapatkan dana capex dari kas internal perusahaan dan juga pendanaan dari pinjaman perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News