"Kontrak kita tiga bulan pertama baru Rp2,56 triliun, akhir tahun Rp20 triliun, tapi harus lebih. Tahun lalu saja realisasi kontrak kita Rp22 triliun, karena dapat tambahan proyek Bekasi-Cawang-Kampung Melayu dan Pejagan-Pemalang jad kontrak kita bertambah di tahun lalu, dari target yang hanya Rp18 triliun," ujar Direktur Operasional I Waskita Karya Dessy Ariyani, usai RUPS tahunan perseroan di kantor pusat Waskita Karya, Cawang, Jakarta, Jumat (24/4/2015).
Raihan kontrak baru yang baru diperoleh hingga kuartal I-2015, sebesar 40 persen dari APBN dan APBD, 35 persen dari BUMN dan sisanya 25 persen dihasilkan dari swasta. Kontrak baru yang besar dari utilitas kapal selam sebesar Rp285 miliar, akses Soekarno-Hatta, tol Ciawi-Sukabumi sebesar Rp125 miliar dan jalan di Kalimantan sebesar Rp250 miliar, serta gedung swasta sebesar Rp275 miliar.
"Untuk yang di bawah Rp110 miliar itu saya tidak ingat kontrak yang kami hasilkan," tuturnya.
Waskita Karya sendiri baru membukukan laba bersih sebesar Rp11 miliar di kuartal I-2015. Meski kecil, angka itu lebih besar jika dibanding perolehan sebesar Rp6 miliar di kuartal I-2014.
"Memang di setiap kuartal I laba kita belum tinggi, laba mulai meningkat di mulai akhir kuartal II sampai akhir tahun nanti, karena banyak proyek-proyek yang baru berjalan," kata Direktur Keuangan Waskita Karya, Tunggul Rajagukguk.
Perseroan pada kuartal I tahun ini juga baru meraih pendapatan sebesar Rp1,4 triliun, dari target proyeksi pendapatan sebanyak Rp13 triliun di tahun ini. "Pendapatan kita targetkan Rp13 triliun dan laba untuk tahun ini Rp650 miliar," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News