"Kami anggarkan dana belanja modal USD70 juta-USD80 juta di tahun ini, tahun kemarin di posisi Rp816 miliar," kata Direktur Utama DSNG, Djojo Boentoro, ketika ditemui saat paparan publik, di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (18/3/2015).
Menurut Djojo, dana capex yang mencapai Rp816 miliar di tahun lalu banyak dialokasikan ke penambahan tanaman baru yang mencapai 49 persen. Adapun sebesar 43 persen untuk pembangunan PKS, dan sisanya sekitar delapan persen dialoksikan untuk infrastruktur penunjang.
Sementara itu, untuk alokasi dana capex di tahun ini, dia memperkirakan, penggunaan dana capex hampir sama dengan tahun lalu, sehingga tidak ada perbedaan sama sekali.
Dana capex di tahun ini, lanjut dia, perseroan dapatkan dari dua sisi yaitu hasil kombinasi antara kas internal perusahaan dan pinjaman perbankan. DSNG sepanjang 2014 meraih laba bersih Rp649,69 miliar atau tumbuh 201,3 persen dari posisi di 2013 sebesar Rp215,7 miliar.
Kenaikan laba bersih didorong dari pendapatan bersih perseroan, khususnya yang berasal dari industri kelapa sawit. Selama dua belas tahun lalu, perseroan meraih pendapatan bersih sebesar Rp4,89 triliun, atau tumbuh 27,5 dibanding raihan di 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News