Selain itu, Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menjelaskan, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta perlambatan Tiongkok bulan lalu mengisyaratkan bahwa upaya dari pembuat kebijakan di sana memiliki dampak terbatas. Hal itu mengakibatkan investor mencerna kembali kondisi ekonomi dunia untuk menentukan sikapnya.
"Hari ini investor memantau data penjualan ritel Amerika Serikat di hari Jumat yang diperkirakan akan pulih mengiringi naiknya inflasi setelah secara tak terduga turun di bulan sebelumnya," kata Lanjar, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Jumat, 15 November 2019.
Sementara dari dalam negeri, Lanjar melanjutkan, akan dirilis data aktivitas ekspor impor serta neraca perdagangan yang diekspektasi cukup buruk. Investor meramalkan defisit neraca perdagangan bakal melebar sebesar USD300 jutan.
"Kami perkirakan IHSG masih akan bergerak cenderung tertekan dan melakukan percobaan kembali kuat di atas 6.100 sebagai level psikologis aman dengan support resistance 6.085-6.125," sebut dia.
Beberapa saham yang direkomendasikan untuk diperhatikan investor hari ini adalah saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP).
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat ditutup bervariasi pada Kamis waktu setempat (Jumat WIB), karena investor mencerna data ekonomi utama serta laporan pendapatan perusahaan terbaru. Di sisi lain, negosiasi dagang antara AS dan Tiongkok kembali mengalami kebuntuan yang memicu ketidakpastian hadir lagi.
Indeks Dow Jones Industrial Average turun sebanyak 1,63 poin atau 0,01 persen menjadi 27.781,96. Sementara S&P 500 meningkat sebanyak 2,59 poin atau 0,08 persen menjadi 3.096,63. Indeks Komposit Nasdaq turun 3,08 poin, atau 0,04 persen, menjadi 8.479,02.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News