"Akhir Mei 2016, kontrak baru sebesar Rp5,3 triliun. Realisasi kontrak baru di Mei 2016 antara lain proyek pembangunan Gedung Transmart Srondol senilai Rp134,3 miliar di Semarang," ujar Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Ki Syahgolang Permana, dalam keterangan resminya, di Jakarta, Selasa (21/6/2016).
Berdasarkan catatan lini bisnis perseroan, perolehan kontrak yang diraih emiten pelat merah ADHI ini didominasi oleh sektor konstruksi sebanyak 89,8 persen, dari pekerjaan Engineering Procurement dan Construction (EPC) sebanyak 6,4 persen, properti 3,7 persen, dan beton pracetak (precast) 0,1 persen.
Dari tipe pekerjaan, proyek pembangunan jembatan dan jalan menyumbang paling dominan sebanyak 43,6 persen, pekerjaan pembangunan gedung sebanyak 41,2 persen, pekerjaan lainnya 11,3 persen, dan pekerjaan dermaga 3,9 persen.
"Mayoritas sumber dana pembangunan masih banyak datang dari dana BUMN mencapai 52,3 persen, swasta dan lainnya 24,6 persen, APBN menyumbang 20,5 persen, dan APBD sebesar 2,6 persen," ungkap Ki Syahgolang Permana.
Perseroan menargetkan kontrak Rp25 triliun di 2016. Setidaknya pada Mei 2016, realisasi pencapaian proyek terhadap target sudah mencapai 21,5 persen. Target Rp25 triliun itu terdiri dari lini konstruksi berkontribusi sebanyak 75,1 persen, EPC 6,9 persen, properti 8,6 persen, dan manufaktur precast sebesar 9,4 persen.
Jika dilihat dari sumber dana, rencana perolehan kontrak baru ADHI sepanjang tahun ini terdiri atas APBN 27,9 persen, APBD 9,3 persen, BUMN/D 25,7 persen dan proyek swasta/lainnya sebanyak 37,1 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News