"Jangan sampai kejadian Mitratel berujung seperti itu (Indosat), kita bisa rugi besar. Kita harapkan tidak," ucap Komisaris Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) Hendri Saparini, ketika ditemui dalam buka puasa bareng bersama Telkom Group di Gedung Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat, 3 Juli 2015.
Dia berharap jajaran direksi Telkom membatalkan semua perjanjian share swap saham dengan PT Tower Bersama Insfrastructure Tbk (TBIG). Tidak hanya itu, jajaran Komisaris Telkom bakal mendorong para direksi untuk membuat proposal baru, di mana isinya agar perjanjian itu tidak dijalankan kembali.
"Kita lakukan ini karena mementingkan aspek untuk kepentingan bersama. Kita berharap direksi untuk menghentikan, kita dorong terus agar direksi membuat proposal, semua aksi yang kita lakukan sudah banyak," sebutnya.
Sebagaimana diketahui, melihat perjanjian tukar guling yang diterbitkan November 2014, Telkom bakal melepas kepemilikan 100 persen saham di Mitratel ke Tower Bersama Infrastructure. Adanya transaksi itu, Telkom bakal meraih 13,7 persen saham Tower Bersama Infrastructure secara bertahap plus dana sebesar Rp1,74 triliun. Dengan catatan transaksi tersebut memenuhi persyaratan tertentu.
Adapun dari rencana yang ada, transaksi akan dijalankan dalam dua tahap. Tahap awal, Telkom akan menukarkan 49 persen saham Mitratel dengan 290 juta saham baru Tower Bersama Infrastructure. Tahap selanjutnya, Telkom memiliki opsi untuk menukarkan 51 persen sisa kepemilikan Telkom di Mitratel dalam jangka waktu dua tahun dengan tambahan 472,5 juta saham baru Tower Bersama. Sehingga kepemilikan Telkom di TBIG akan menjadi 13,7 persen dari modal setelah penerbitan saham baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News