Ilustrasi (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)

KSEI Optimistis Reksa Dana Bisa Dibeli di Kantor Pos

Dian Ihsan Siregar • 23 Desember 2015 15:25
medcom.id, Jakarta: PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) optimistis jaringan sistem infrastruktur yang dikembangkan bisa melayani pembelian reksa dana lewat kantor PT Pos Indonesia (Persero). Hal ini nantinya diharapkan mampu menambah jumlah investor di waktu-waktu mendatang.
 
"Peraturan OJK sudah sudah memperbolehkan siapa saja menjadi agen penjual reksa dana. Nantinya, Kantor Pos bisa terhubung dengan sistem infrastruktur KSEI," kata Direktur Utama KSEI Margeret M Tang, ditemui di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (23/12/2015).
 
Dia berharap dengan penjualan reksa dana melalui Kantor Pos maka nantinya bisa menjadi salah satu basis percepatan penambahan jumlah investor baru, dari dari posisi investor saat ini yang mencapai 430 ribu investor.

Lebih lanjut, ia mengatakan, upaya KSEI lainnya agar masyarakat bisa masuk ke pasar modal adalah melalui kemudahan membeli reksa dana di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di 2016. Saat ini, ATM belum bisa melakukan hal itu dan hanya bisa untuk melayani cek saldo, pengambilan uang tunai, dan semacamnya. 
 
"Maka dari itu kami terus meningkatkan sistem infrastruktur reksa dana agar lebih efektif dan efisien bagi calon investor. Kami bersama SRO lainnya beserta OJK fokus meningkatkan jumlah investor. Kami akan bereskan dahulu didalamnya," tegas Margeret.
 
Menurutnya, pengembangan sistem infrastruktur akan menghilangkan mekanisme penjualan reksa dana yang selama ini dilakukan secara manual. Oleh karenanya, KSEI menginginkan back office berjalan lebih efisien.
 
"Saat ini KSEI berupaya menjalankan fungsi dan peran Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) dan Self Regulatory Organization (SRO) bersama BEI dan PT Kliring Penjaminan Efek Inonesia (KPEI). Fokus KSEI ada tiga strategis yakni proyek pengembangan sistem utama, perluasan sinergi Fasilitas AKSES dengan perbankan, dan sistem reksadana terpadu (S-Invest)," pungkas dia.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan