"Sementara itu EBITDA perseroan untuk sembilan bulan pertama tercatat sebesar Rp453 miliar," ujar Presiden Direktur LPCK Ivan Budiono dalam siaran persnya, Sabtu, 3 Februari 2018.
Dia memaparkan untuk periode sembilan bulan, pendapatan dari rumah hunian dan divisi apartemen sebesar Rp939 miliar atau menyumbang 76,6 persen dari total pendapatan.
Sementara itu, tambah dia, pendapatan dari divisi industri dan komersial tercatat sebesar Rp77,5 miliar menyumbang 6,3 persen terhadap total pendapatan.
Sedangkan besarnya recurring income LPCK menjadi Rp209 miliar di kuartal ketiga 2017 atau naik tujuh persen dari Rp195 miliar di periode yang sama di 2016, memberikan kontribusi sebesar 17,1 persen terhadap total pendapatan LPCK.
Selain itu total aset LPCK tumbuh 90,8 persen menjadi Rp10,8 triliun dari Rp5,6 triliun pada akhir 2016.
"Hasil kuartal ketiga 2017 kurang memenuhi harapan kami karena melemahnya pasar properti Indonesia pada periode tersebut. Namun demikian dengan proyek Meikarta, Lippo Cikarang memiliki proyek yang berkesinambungan untuk pertumbuhan di masa depan," ungkap Ivan.
Baru-baru ini, pada Januari 2018, Meikarta meluncurkan tower baru yaitu Tower "U". LPCK merupakan anak perusahaan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). LPKR adalah satu perusahaan properti terbesar tercatat di Bursa Efek Indonesia dan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp2,5 triliun atau setara USD183 juta pada 26 Januari 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News