"Hingga akhir September 2015, BTPN mencatat laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp1,38 triliun, lebih rendah tiga persen dari periode tahun lalu sebesar Rp1,42 triliun," kata Direktur Utama BTPN, Jerry Ng dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (20/10/2015).
Dana Pihak Ketiga (DPK) BTPN tercatat mencapai Rp59 triliun, tumbuh 12 persen dari periode yang sama tahun lalu Rp52,6 triliun. Tingkat rasio kredit terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) mencapai 96 persen, lebih baik dari posisi tahun lalu yang berada di level 97 persen.
"Apabila memperhitungkan pendanaan dari obligasi dan pinjaman bilateral, rasio likuiditas BTPN berada di 87 persen, sangat kuat dan sehat," papar Jerry.
Sementara itu, pertumbuhan yang moderat di sisi kredit, mendorong peningkatan aset BTPN sebesar 12 persen (yoy) dari Rp71,7 triliun menjadi Rp80,1 triliun pada 30 September 2015. Sedangkan rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) sebesar 23,8 persen.
Hingga akhir September 2015, BTPN juga menanamkan investasi baru sebesar Rp225 miliar untuk pengembangan infrastruktur, jaringan dan teknologi. Investasi tersebut meningkat 619 persen dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya.
"Investasi baru ini tentu meningkatkan biaya operasional kami. Tapi, kami yakin, investasi ini akan memberikan dampak yang signifikan bagi bisnis kami di masa mendatang," tutup dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News