"Kondisi pasar yang lemah, akibat lemahnya permintaan dan pasokan batu bara. Sehingga laba bersih kita turun menjadi USD119 juta di semester I-2015, dari posisi laba bersih USD171 juta di semester I-2014," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy Garibaldi Thohir dalam siaran persnya, Selasa (1/9/2015).
Produksi batu bara Adaro pun turun tujuh persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi 25,9 juta ton. Harga rata-rata penjualan (ASP) Adaro turun 13 persen di semester I-2015. Hal itu sejalan dengan tekanan yang terjadi pada harga pasar batu bara.
Tekanan yang terjadi pada produksi dan harga rata-rata penjualan memberikan cerminan bagi pendapatan usaha perseroan. Alhasil, pendapatan usaha turun 17 persen menjadi USD1,39 miliar di semester I-2015, dari posisi pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD1,69 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id