Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI
Ilustrasi. FOTO: MI/RAMDANI

OJK Harap Pasar Modal Dorong Program Prioritas 2019-2024

Antara • 31 Desember 2019 08:29
Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap industri pasar modal lebih mendorong kelanjutan pembangunan infrastruktur sebagai bagian dari lima program prioritas pemerintah periode 2019-2024. Hal itu penting guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa-masa mendatang.
 
"Melanjutkan pengembangan infrastruktur dan itu besar kemungkinan pembiayaan dari pasar modal," kata Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK Nurhaida, seperti dikutip dari Antara, di Jakarta, Selasa, 31 Desemer 2019.
 
Dia menambahkan bahwa pasar modal merupakan salah satu alternatif bagi pembiayaan sektor pembangunan.

Nurhaida menambahkan selama 2019 ada 175 penawaran umum baik obligasi dan saham. Di antara 175 penawaran itu, kata dia, ada 56 adalah emiten baru dan dana yang dihimpun berdasarkan penawaran umum tersebut mencapai Rp166,25 triliun.
 
Dia melanjutkan penghimpunan dana melalui investasi real estat berbentuk kontrak investasi kolektif (DIRE-KIK), Dana Investasi Infrastruktur Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (DINFRA) dan reksa dana meningkat 8,37 persen. Nurhaida menyebutkan dana kelolaan dari ketiga bentuk investasi itu mencapai hampir Rp811 triliun.
 
Ia mengharapkan capaian 2019 itu bisa merupakan katalis positif bagi pasar modal di 2020. "Tentu, kerja sama dan sinergi semua pihak kembali kami harap 2020 dalam program membangun infrastruktur memberikan alternatif pembiayaan, bisa kita penuhi dari pasar modal," ucapnya.
 
Sementara itu, Direktur Utama BEI Inarno Djajadi menyebutkan, total jumlah perusahaan tercatat saham di BEI pada penghujung 2019 mencapai 668 perusahaan. Aktivitas pencatatan efek di BEI 2019 juga diikuti oleh 14 pencatatan exchange traded fund (ETF) baru, dua efek beragun aset (EBA), dan dua obligasi korporasi baru
 
Selain itu, ada dua dana investasi real estat berbentuk kontrak investasi kolektif dan satu dana investasi infrastruktur berbentuk kontrak investasi kolektif. Sepanjang 2019 juga terdapat 76 pencatatan efek baru di BEI atau melebihi target 75 pencatatan efek baru yang direncanakan.
 
Bursa Efek Indonesia mencatat rata-rata nilai transaksi harian selama 2019 mencapai Rp9,1 triliun atau naik tujuh persen dibandingkan dengan di 2018 yang mencapai Rp8,5 triliun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABD)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan