Hal itu menanggapi sikap Erick Thohir yang kerap kali langsung mengumumkan jajaran direksi dan komisaris terbaru padahal RUPSLB belum digelar. Akibatnya, kondisi tersebut memengaruhi keputusan investor.
"Menurut saya kalau mau fair setiap itu prosedurnya dikasih tau kandidatnya saat manggil RUPS. Negara lain begitu," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen usai menghadiri penutupan perdagangan saham, di Gedung BEI, Jakarta, Senin, 30 Desember 2019.
Hoesen mengetahui dalam beberapa kali Erick Thohir langsung mengumumkan nama jajaran direksi dan komisaris tanpa menyebut kandidat-kandidat lainnya. Tetapi menurutnya, sikap Erick Thohir itu wajar apalagi dia sebagai pemegang saham mayoritas.
Namun tetap saja, seyogyanya Erick Thohir menyontoh negara tetangga seperti Thailand yang mengumumkan nama-nama kandidat jajaran direksi dan komisaris terlebih dahulu sebelum RUPS dilaksanakan.
"Sebetulnya kalau mau ideal ya pada saat pemanggilan RUPS itu harusnya sudah ada nama-namanya, calonnya sudah harus disebut harusnya," ucap dia.
Sebelumnya, pada 22 November 2019 di Istana Kepresidenan Erick Thohir sempat menyebutkan nama Pahala N Mansyuri sebagai direktur utama dan Chandra Hamzah sebagai komisaris utama PT Bank Tabungan Negara Tbk atau BTN, padahal RUPSLB dilaksanakan pada 27 Desember 2019.
Lalu pada 8 Desember 2019 ErickThohir juga menyebut Chatib Basri sebagai wakil komisaris utama PT Bank Mandiri Tbk, Padahal RUPSLB digelar pada 9 Desember 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News