Analis Samuel Sekuritas Indonesia Ahmad Mikail mengatakan cadangan devisa Indonesia yang naik cukup tajam di Desember 2019 kemungkinan menjadi katalis positif bagi nilai tukar rupiah untuk dapat bertahan di levelnya sekarang. Ada kemungkinan rupiah sedikit mengalami koreksi seiring kenaikan rupiah yang cukup tajam seminggu terakhir.
"Rupiah kemungkinan melemah ke level Rp13.900 hingga Rp13.930 per USD," ungkap Ahmad Mikail, seperti dikutip dari riset hariannya, di Jakarta, Kamis, 9 Januari 2020.
Sementara itu, Samuel Research Team menambahkan, semalam Presiden AS Donald Trump memberikan pernyataan terkait keberlangsungan konflik yang terjadi antara AS dan Iran, menyusul penyerangan balasan yang sebelumnya dilakukan Iran ke militer AS. Trump mengatakan Iran terlihat menarik diri.
Trump juga menutup pernyataannya dengan mengajak Iran untuk mencari kedamaian dengan negara-negara di dunia. Sedangkan bursa saham AS ditutup menguat, disusul dengan pelemahan tajam yang terjadi pada harga minyak dunia dan komoditas emas.
Perdagangan IHSG ditutup melemah kemarin, turun 0,85 persen ke level 6.225,6 dengan penjualan bersih investor asing sebesar Rp17,59 juta. Pelemahan diikuti oleh Indeks Sharia yang turun 1,0 persen, namun EIDO ditutup menguat 0,79 persen semalam seiring dengan pernyataan Trump.
"Kami perkirakan IHSG akan turut menguat seiring dengan sentiman global yang membaik," sebut Samuel Research Team.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat berakhir lebih tinggi pada Rabu waktu setempat (Kamis WIB). Penguatan dapat terjadi karena kekhawatiran pasar sebagian berkurang setelah komentar Presiden AS Donald Trump mengenai serangan rudal Iran terhadap pangkalan Irak yang menampung pasukan AS.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak sebanyak 161,41 poin atau 0,56 persen menjadi 28.745,09. Sedangkan S&P 500 meningkat sebanyak 15,87 poin atau 0,49 persen menjadi 3.253,05. Indeks Komposit Nasdaq naik 60,66 poin atau 0,67 persen menjadi 9.129,24.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News