Kemudian rata-rata volume transaksi bursa meningkat 4,08 persen atau sebesar 14,634 miliar unit saham dibandingkan dengan sepekan sebelumnya sebesar 14,060 miliar unit saham. Tidak hanya itu, rata-rata frekuensi transaksi di BEI bertumbuh sebanyak 14,55 persen atau sebanyak 491,470 ribu kali transaksi dari 429,031 ribu kali transaksi.
Sedangkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sebanyak 2,19 persen dan ditutup di level 6.061 dibandingkan dengan pada pekan sebelumnya di posisi 6.196. Kemudian untuk kapitalisasi pasar bursa berubah sebanyak 2,20 persen atau sebesar Rp6.966,669 triliun dibandingkan dengan Rp7.123,480 triliun pada penutupan minggu lalu.
"Sepanjang 2019, investor asing masih mencatatkan beli bersih sebesar Rp51,797 triliun dan investor asing pada hari ini mencatatkan beli bersih sebesar Rp474,80 miliar," ungkap Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono, seperti dikutip dari keterangan resminya, di Jakarta, Sabtu, 5 Oktober 2019.
Pada Senin 30 September, perdagangan di BEI dibuka dalam rangka seremoni pencatatan perdana Reksa Dana PNM ETF CORE LQ45 (XPCR). XPCR merupakan ETF pertama yang diterbitkan oleh PNM Investment Management dan juga merupakan ETF ke-8 yang tercatat di BEI pada 2019.
"Reksa Dana PNM ETF CORE LQ45 dengan kode XPCR dicatatkan sebanyak 5,5 juta unit penyertaaan dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) awal sebesar Rp961 per unit penyertaan," tuturnya.
Sedangkan total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2019 adalah 78 emisi dari 42 emiten senilai Rp88,68 triliun. Dengan pencatatan ini total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 418 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp440,25 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 119 emiten.
"Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 102 seri dengan nilai nominal Rp2.664,33 triliun dan USD400 juta. EBA sebanyak 10 emisi senilai Rp8,79 triliun," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News