Ilustrasi aktivitas perdagangan di bursa. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Ilustrasi aktivitas perdagangan di bursa. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Masa Penawaran IPO, Saham PBSA & AGII Oversubcribed

Dian Ihsan Siregar • 28 September 2016 14:37
medcom.id, Jakarta: PT Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) dan PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) hari ini menawarkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham keduanya perusahaan tersebut mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed).
 
Wakil Presiden Direktur AGII Rachmat Harsono mengaku selama proses masa penawaran umum yang digelar 19-22 September 2016, mengalami oversubscribed hingga 15 kali dari jumlah alokasi penjatahan saham pooling.
 
Seperti diketahui, AGII menawarkan 766,66 juta saham di harga Rp1.100 per lembar. Dengan penawaran itu, perseroan‎ akan meraup dana segar sebesar Rp843,326 miliar dari proses IPO yang akan digunakan untuk ekspansi sebesar 40 persen, pembayaran utang 40 persen, dan modal kerja sebesar 20 persen.

"Saham kami mengalami oversubscribed. Mereka melihat ada potensi dari AGII sebagai perusahaan gas industri nasional yang mampu untuk bersaing dengan tiga perusahaan multinasional lainnya. Ditambah lagi dengan bisnis model yang kami miliki serta rencana Presiden Jokowi yang mendukung industrilisasi dari hulu ke hilir, itu yang membuat perusahaan kami semakin diminati," ucap Rachmat, ‎ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Rabu (28/9/2016).
 
Banyaknya investor asing yang masuk ke bursa, sebut Rachmat, merupakan pertanda baik untuk pasar modal, karena hal tersebut menunjukkan bahwa adanya optimisme investor asing terhadap iklim investasi dan ekonomi di Indonesia. Terlebih lagi hal tersebut sesuai dengan nawacita Presiden Jokowi untuk mengundang investor asing masuk ke dalam negeri.
 
Senada, saham emiten PBSA mengalami oversubscribed 1,5 kali atas saham yang ditawarkan selama masa penawaran umum sejak 19-21 September 2016. Adanya kelebihan permintaan ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan investor institusi domestik dan internasional, maupun ritel terhadap kondisi perseroan serta keyakinan atas potensi pertumbuhan perseroan di masa mendatang.
 
"Dukungan dan sambutan baik yang telah diberikan oleh pasar modal Indonesia hingga kami dapat melakukan pencatatan shaam di bursa merupakan bukti kepercayaan yang diberikan kepada perseroan. Pencatatan saham ini merupakan bukti komitmen perseroan kepada stakeholder dan rekanan usaha kami," tambah Direktur PBSA Erwin Tanuwidjaja.
 
Paramita Bangun Sarana merealisasikan IPO dengan melepas 300 juta saham di harga Rp1.200 per saham. Dengan pelaksanaan itu, maka perseroan akan meraih ‎dana segar sebesar ‎Rp360 miliar dari proses IPO‎. Dana segar akan digunakan Paramita sebanyak 40 persen akan digunakan untuk modal kerja, sebanyak 35 persen untuk pengembangan usaha, dan sisanya sebanyak 25 persen untuk pembelian mesin dan peralatan berat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan