Direktur Intiland Development Archied Noto Pradono menjelaskan, dana belanja modal yang telah direalisasikan perseroan sudah sebanyak 50 persen dari total dana sebesar Rp2 triliun. Alokasi belanja modal kebanyakan digunakan untuk konstruksi, seperti penyelesaian proyek-proyek yang sedang dijalankan.
"Sudah menggunakan 50 persen sebagian besar untuk konstruksi, semua belanja modal kita fokuskan untuk pengembangan penyelesaian proyek-proyek untuk konstruksi, akuisisi lahan kita tidak banyak. Jadi banyak pembangunan tahun ini," ujar Archied, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Senin (5/9/2016).
Ia mengatakan, dana belanja modal itu tidak memiliki perbedaaan yang signifikan dalam artian masih sama dengan rencana awal yang telah ditentukan oleh perseroan. Sedangkan di tahun depan, perseroan akan mengerjakan proyek baru sehingga diharapkan memiliki dampak terhadap tingkat penjualan.
"Kita ingin proyek-proyek kita tepat waktu. Regatta bisa selesai, Spazio, dan Praxis di surabaya target konstruksi kita. Kawasan industri kita harapkan permintaanya bisa kembali. Kita tinggal jual saja kawasan industri. Akuisisi lahan di Jawa Timur dan di lokasi itu sendiri," pungkas Archied.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News