"Kajian internal sudah dilakukan, selanjutnya akan menetapkan penasihat keuangan. Penerbitan obligasi ini kami targetkan setelah Inalum selesai mengambil alih 10,64 saham divestasi PT Freeport Indonesia," kata Direktur Keuangan Inalum Oggy A. Kosasih, seperti dikutip Antara, di Gedung Bank BRI, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Menurut Oggy, dana hasil penerbitan obligasi juga akan digunakan untuk membiayai pembangunan PLTU berkapasitas 2X350 megawatt di Kuala Tanjung. Selain itu Inalum juga sedang menyiapkan pembangunan smelter (pabrik pemurnian mineral), proyek pabrik smelter grade alumina (SGA) di Mempawah, Kalimantan Barat, serta perluasan dermaga.
"Dengan pabrik baru tersebut diharapkan kapasitas produksi aluminium meningkat dari 250.000 ton menjadi 500.000 per tahun," ujarnya, seraya menambahkan dengan begitu Inalum secara perlahan tapi pasti menjadi basis industri aluminium untuk memasok kebutuhan di dalam negeri maupun untuk pasar internasional.
Meski begitu, Oggy memastikan bahwa aksi korporasi tersebut akan direalisasikan setelah perseroan menuntaskan pembelian 10,64 persen saham Freeport Indonesia. Diharapkan, segala sesuatunya berjalan dengan baik dan lancar serta nantinya memberi dampak terhadap peningkatan aktivitas bisnis.
Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan sudah menugasi Inalum dan Antam untuk merealisasikan divestasi PT Freeport Indonesia.
Perlu diketahui, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 77 Tahun 2014 tentang Perubahan Ketiga atas PP Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, mengamanatkan paling lambat 14 Oktober 2015 Freeport sudah harus mendivestasikan lagi sahamnya sebesar 10,64 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id