Ustad Yusuf Mansyur. (FOTO: MI/Sumaryanto)
Ustad Yusuf Mansyur. (FOTO: MI/Sumaryanto)

Yusuf Mansyur Serap Saham BRI Syariah

Dian Ihsan Siregar • 09 Mei 2018 12:41
Jakarta: PT‎ Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) resmi mencatatkan sahamnya (IPO) di pasar modal Indonesia. Perseroan melepas 2,62 miliar saham di harga Rp510 per saham.‎
 
Pada masa penawaran, saham BRIS mengalami dua kali kelebihan permintaan. Yusuf Mansyur melalui Manajer Investasi Korindo pun membeli saham BRI Syariah. Sebelumnya, Manajer Investasi Korindo memiliki nama PayTren Aset Manajemen.
 
Presiden Direktur PT Bahana Sekuritas Feb Sumandar menyatakan Kopindo masuk membeli saham BRIS lewat proses bookbuilding, seperti investor lainnya. Tak hanya Yusuf Mansyur, jemaahnya pun ikut dalam proses penjatahan.

Menurut Feb, Manajer Investasi Kopindo tidak melakukan proses tawar-menawar, mereka langsung siap membeli di harga berapa pun yang sudah ditetapkan oleh BRI Syariah.
 
"Jadi dia straight, mau ambil di angka berapa pun. Kalau bookbuilding ada range harga, dia bisa menyatakan ingin beli di harga atas atau bawah. Tapi dia straight, mengikuti," ucap Feb, ditemui di Gedung BEI, SCBD Sudirman, Jakarta, Rabu, 9 Mei 2018.
 
‎Yusuf Mansyur mengakui ingin membeli saham BRI Syariah pada porsi yang besar. Akan tetapi, karena penawaran BRIS mengalami kelebihan permintaan empat kali di segmen ritel, maka Kopindo mendapatkan jatah lebih rendah dari yang ditawarkan.
 
‎"Kemampuan beliau sebenarnya besar ya, cuma memang kita karena ada alokasi, tidak dapat sebesar yang diinginkan," jelas dia.
 
Untuk besaran saham yang diambil, Feb tidak bisa menyebutkan, karena dirinya harus mengecek data terlebih dahulu, agar tidak ada yang salah. "Tapi oke lah beliau sangat membantu proses IPO ini," terang dia.
 
‎BRI Syariah melepas ‎2,62 miliar saham di harga Rp510 per saham, maka perusahaan akan meraup dana segar lebih dari Rp1,337 triliun dari proses hajatan IPO.
 
Catatan Medcom.id, dana segar dari hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi, sebesar 80 persen akan digunakan perseroan untuk penyaluran pembiayaan, sedangkan 12,5 persen untuk pengembangan sistem teknologi informasi.
 
Kemudian, perseroan akan menggunakan sebesar 7,5 persen untuk pengembangan jaringan kantor dengan membuka sejumlah kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan kantor kas di sejumlah wilayah Indonesia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AHL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan